src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO – Susu ikan kini menjadi topik hangat setelah disebut sebagai salah satu alternatif dalam Program Makan Bergizi Gratis yang diusung oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Banyak yang penasaran, apa sebenarnya susu ikan ini? Dan bagaimana kandungan nutrisinya?
Dalam program ini, susu ikan digadang-gadang sebagai alternatif pengganti susu sapi. Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat yang terus meningkat, khususnya dalam hal konsumsi susu. Namun, perlu diketahui bahwa susu ikan tidaklah sama dengan susu yang kita kenal dari sapi.
Mengutip berbagai sumber yang dilansir Detik.com, susu ikan adalah produk hasil ekstraksi protein dari daging ikan yang diproses sedemikian rupa untuk menghasilkan konsentrat protein yang kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain. Tujuannya adalah untuk menciptakan tekstur dan rasa yang menyerupai susu sapi. Proses ini membuat susu ikan memiliki karakteristik yang unik dibandingkan susu lainnya.
Menurut Codex Alimentarius Commissions yang dibentuk oleh FAO dan WHO, susu didefinisikan sebagai cairan yang dihasilkan oleh hewan mamalia melalui proses pemerahan tanpa penambahan bahan lain. Dalam konteks ini, susu ikan memang tidak dapat dianggap sebagai susu dalam definisi konvensional, karena berasal dari ikan, bukan mamalia.
Perbedaan utama antara susu ikan dan susu sapi terletak pada kandungan nutrisinya. Direktur Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo, menyebutkan bahwa salah satu pembeda utamanya adalah kandungan asam lemak omega-3 yang terdapat dalam susu ikan.
“Asam lemak omega-3, DHA, dan EPA yang ada dalam susu ikan sangat penting untuk perkembangan otak anak,” ujar Budi dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV pada Selasa (10/9). Omega-3, DHA, dan EPA dikenal memiliki peran penting dalam mendukung kecerdasan dan kesehatan otak, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Di sisi lain, susu sapi memiliki kandungan protein, kalsium, vitamin D, fosfor, dan berbagai nutrisi penting lainnya yang juga dibutuhkan oleh tubuh. Namun, karena susu ikan berasal dari jenis hewan yang berbeda dan melalui proses pembuatan yang berbeda pula, kandungan gizinya tentu tidak sama dengan susu sapi.
Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah mengenai bau amis yang biasanya menjadi ciri khas produk-produk berbahan dasar ikan. Namun, Budi Sulistyo menegaskan bahwa susu ikan tidak memiliki bau dan warna yang tidak sedap karena proses produksi yang menggunakan teknologi canggih untuk menghilangkan bau amis tersebut.
“Proses pembuatan susu ikan mencakup tahap fertilisasi yang membuat susu ini bebas dari bau dan warna yang tidak diinginkan,” jelasnya. Lebih lanjut, Budi juga menyatakan bahwa konsumsi susu ikan setiap hari aman dan tidak memiliki potensi efek samping.
“[Susu ikan] bisa diminum setiap hari. Enggak ada efek tertentu,” tambahnya.
Artikel Asli baca di Detik.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim