HEADLINEKALTIM.CO – – Katarak menjadi salah satu penyebab kebutaan paling umum di Indonesia, mengancam penglihatan banyak orang setiap tahunnya. Menurut data Kementerian Kesehatan, delapan puluh persen kasus kebutaan disebabkan oleh penyakit ini. Hal ini disampaikan oleh Liong Ajub, Direktur Rumah Sakit Eka Hospital Bekasi, dalam wawancara eksklusif dengan RRI pada Selasa, 4 Februari 2025.
Katarak, sebuah kondisi mata yang mempengaruhi kemampuan penglihatan, sering kali muncul seiring bertambahnya usia. Penyakit ini merupakan gangguan bersifat degeneratif yang dapat berkembang perlahan-lahan tanpa disadari, terutama pada individu yang berusia lanjut. Liong menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah kerusakan penglihatan yang lebih parah.
“Semakin cepat katarak ditangani, semakin besar kemungkinan kesembuhan tanpa dampak yang signifikan pada penglihatan. Oleh karena itu, jika Anda merasakan gangguan penglihatan, jangan ragu untuk segera melakukan skrining mata,” ujar Liong Ajub, yang sudah berpengalaman dalam menangani berbagai kasus katarak di rumah sakit yang dipimpinnya.
Menurut Liong, kebanyakan kasus katarak mulai muncul pada usia 50 tahun ke atas. Pada rentang usia 50 hingga 80 tahun, orang lebih berisiko untuk mengalami gangguan penglihatan yang disebabkan oleh katarak. Namun, meskipun penyakit ini dapat mempengaruhi siapa saja yang menua, deteksi dini dapat membantu mengurangi risiko kebutaan permanen.
“Biasanya katarak mulai muncul pada usia 50-an, 60-an, hingga 80-an. Namun, semakin cepat seseorang memeriksakan mata dan melakukan pengobatan, semakin kecil risiko komplikasi berat,” jelasnya.
Meskipun demikian, Liong mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang baru memeriksakan kondisi matanya ketika masalah sudah parah. Padahal, saat katarak sudah berkembang ke tahap parah, pengobatan bisa menjadi lebih sulit dan pemulihannya pun bisa memakan waktu lebih lama.
“Sayangnya, masih banyak orang yang datang untuk berobat ketika penglihatannya sudah terganggu cukup parah, bahkan sampai hampir tidak bisa melihat. Ini yang harus dihindari. Pemeriksaan rutin sedini mungkin sangat dianjurkan agar penanganannya bisa lebih optimal,” tambahnya.
Katarak seringkali dimulai dengan gejala yang ringan dan bisa berkembang tanpa terasa. Gejala awal yang mungkin muncul adalah penglihatan kabur, berkurangnya ketajaman visual, atau merasa silau yang berlebihan saat terkena cahaya. Jika Anda merasakan gejala-gejala ini, segera lakukan pemeriksaan pada dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah kondisi menjadi lebih buruk dan menghindari kebutaan yang permanen.
Menurut Liong, penting bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin, terutama bagi mereka yang memasuki usia lanjut. Rumah sakit dan klinik kesehatan kini telah menyediakan layanan skrining mata yang mudah diakses. Dengan pemeriksaan dini, potensi untuk mencegah atau mengobati katarak jauh lebih besar, dan pasien dapat kembali menikmati penglihatan yang jelas tanpa gangguan.
Kementerian Kesehatan sendiri terus mengkampanyekan pentingnya pemeriksaan mata untuk mencegah kebutaan akibat katarak. Masyarakat diminta untuk lebih peduli terhadap kesehatan mata, karena kebutaan akibat katarak dapat dicegah dengan tindakan medis yang tepat.
Artikel Asli baca di rri.co.id
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim