22.1 C
Samarinda
Sunday, September 15, 2024

Sekolah Tatap Muka Belum Diizinkan Gubernur, Ini Tanggapan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ely Hartati Rasyid menanggapi soal belum diizinkannya sekolah tatap muka di Kaltim oleh Gubernur Kaltim Isran Noor. Belum diizinkannya sekolah tatap muka untuk mencegah COVID-19.

“Mungkin pemerintah mau melakukan antisipasi, apalagi ini akan masuk lebaran, orang terbiasa berkumpul,” ujarnya saat dihubungi headlinekaltim.co tadi malam.

Namun sejauh ini, diakui Anggota DPRD Kaltim Dapil Kukar ini, pihaknya belum melakukan pembicaraan terkait penundaan kembali sekolah tatap muka dengan Pemerintah Provinsi Kaltim, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim.

Dikatakan Ely, sebelumnya pihaknya hanya melakukan pembahasan berulang kali dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, termasuk sekolah-sekolah yang ada di kabupaten/kota terkait persiapan sekolah tatap muka yang direncanakan mulai digelar saat penerimaan siswa tahun ajaran baru Juni 2021 mendatang.

“Kami belum koordinasi dengan Kepala Dinas. Apa benar kita nggak boleh, kalau daerah lain boleh, kenapa kita tidak? Nanti kita lihat, kalau misalnya masih sangat berjaga-jaga, nanti kita lihat alasannya apa,” katanya.

Disinggung soal rencana Komisi IV DPRD Kaltim akan memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim untuk mengkonfirmasi hal tersebut, Ely Hartati Rasyid mengatakan, selama ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Anwar Sanusi selalu bersifat aktif hadir pada rapat dengar pendapat (RDP).

“Biasanya Kepala Dinas cepat kalau dalam rangka RDP selalu hadir. Kemarin yang kita rapat itu tentang penerimaan peserta didik baru. Kita sudah solid, sudah sampai ke sekolah untuk mendengar dari Kepala Sekolah, bagaimana belajar tatap muka. Tapi kog sekarang ga diizinkan,” katanya.

Ely Hartati Rasyid menyebut, jika kebijakan sekolah tatap muka dikeluarkan. Maka kata dia, prosedurnya tentu berbeda dengan sekolah normal pada umumnya. Karena tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Sebenarnya sepanjang guru-guru sudah divaksin, bagus saja. Karena kembali tatap muka itu kan tidak normal lagi seperti dulu, ada banyak prosedur,” pungkasnya. (Advetorial)

Penulis : Ningsih

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -

TERBARU

POPULER