HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Jelang peringatan hari ulang tahun (HUT) RI ke-75 pada 17 Agustus 2020 ini, pedagang pernak-pernik hari kemerdekaan seperti bendera dan umbul-umbul mulai bermunculan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Pantauan di lapangan pada Minggu 2 Agustus 2020, sejak pagi sejumlah pedagang pernak-pernik hari kemerdekaan dan aksesorinya mulai menggelar dagangan. Pedagang bendera ini tersebar di beberapa wilayah keramaian kota seperti Jalan Pahlawan, Jalan Juanda, Jalan P Antasari, Jalan Cendana, Jalan Gajah Mada.
Beragam jenis, model, ukuran dan aksesori HUT Kemerdekaan ditawarkan dengan harga bervariasi.
Widodo, salah seorang pedagang bendera di Jalan Pahlawan mengatakan, ia berjualan pernak-pernik HUT RI dan bendera sudah lebih dari 5 tahun. Lokasi jualan setiap tahun berpindah-pindah. Seluruh bendera dan aksesorisnya ia datangkan langsung dari Pulau Jawa.
“Aslinya tidak jual bendera, ikut jual bendera karena kan ini musimnya mau dekat HUT RI. Sudah 5 tahun jualan bendera, ya tiap tahun tempatnya pindah-pindah, lihat daerah mana yang ramai. Semua barang, saya ambil dari Jawa jadi harganya lebih murah,” tutur pria paruh baya ini.
Bendera yang dijualnya bermacam-macam ukuran dan model. Untuk bendera merah putih model bergambar burung Garuda panjang rata-rata 5 meter sampai 10 meter. Ditawarkan mulai dari harga Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribuan. Bendera merah putih ukuran kecil dijual kisaran harga Rp 25 ribu dan ukuran jumbo dijual Rp 45 ribu. Sedangkan umbul-umbul berukuran 3 meter sampai 4 meter ditawarkan Rp 35 ribu.
“Yang paling banyak dibeli bendera yang kecil, sehari bisa jual 10 lembar. Terus umbul-umbul, sehari minimal jual 8 lembar. Kalau bendera model yang panjang-panjang sehari paling keluar 3 lembar,” lanjutnya.
Di masa pandemi Covid-19 ini, diakui Widodo, tingkat penjualan sangat menyedihkan. Minat beli masyarakat sangat kurang. “Sepi, beda dengan tahun sebelumnya. Pembeli sedikit, mungkin karena Covid-19 juga,” katanya lagi.
Hal senada juga dikatakan Ibnu, penjual bendera di Jalan Juanda. Penjualan pernak-pernik hari kemerdekaan tahun ini merosot. Sangat sering, tak ada dagangan laku dalam sehari. “Dibanding tahun lalu, tahun ini merosot. Sering pulang tidak bawa uang, ada saja kendalanya, selain memang sepi, juga faktor cuaca yang tidak mendukung,” tuturnya.
Penulis: Ningsih