HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Libur akhir pekan yang bersamaan dengan Hari Raya Iduladha 1441 H ternyata tidak banyak berdampak pada lonjakan penumpang di Terminal Bus Sungai Kunjang Jl Untung Suropati, Kota Samarinda, Kaltim.
Pantauan headlinekaltim.co pada Senin 3 Agustus 2020, sejumlah bus masih terparkir di dalam lokasi area terminal. Mulai pagi hingga siang, kurang dari 7 unit bus yang keluar membawa penumpang dari terminal untuk tujuan antarkota dalam provinsi (AKDP).
Situasi terminal sepi dan lengang, hanya ada tiga orang calon penumpang bus terlihat duduk di bangku tunggu terminal. Sedangkan beberapa sopir bus hanya duduk-duduk di warung yang berlokasi di terminal.
Eko Novianto, Operator Terminal Sungai Kunjang mengatakan, arus penumpang relatif stabil, baik itu sebelum maupun di masa pandemi Covid-19. Tidak pernah terjadi lonjakan penumpang, walaupun di momen liburan atau hari besar.
“Sama seperti tahun kemarin, tidak ada di Terminal Sungai Kunjang ini peningkatan atau penurunan penumpang. Walaupun hari besar atau hari normal tidak ada lonjakan penumpang, tetap saja,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya.
Dikatakan dia, jumlah bus yang masih beroperasi saat ini tidak lebih dari 20 unit bus tujuan Kota Balikpapan. Untuk tujuan Kota Bangun, Kutai Kartanegara kurang dari 3 unit . Sedangkan untuk bus tujuan Melak, Kutai Barat, sudah sejak bulan Maret 2020 dihentikan operasinya.
“Yang masih operasi sekarang ini, tujuan bus Balikpapan sekitar 20 unit, itu kalau berangkat semua. Tujuan Melak, kadang sehari 1 unit bus kadang juga 2 unit bus. Tapi untuk tujuan Melak sementara tidak jalan karena waktu Covid-19 kemarin ditutup, orang luar sana tidak boleh masuk. Pernah dicoba sekali tujuan Melak ternyata penumpang hanya 3 orang, setelah itu sampai sekarang tidak jalan lagi,” katanya.
Terminal Sungai Kunjang mulai beroperasi mulai pukul 07.00-21.00 WITA. PO bus yang masih beroperasi diantaranya DAMRI tujuan Muara Muntai, Muara Along, Kota Bangun, Balikpapan.
“Sementara bus DAMRI masih rutin operasi, rute Bandara APT Pranoto bisa dua kali berangkat. Rute Kota Bangun, Muara Muntai, Balikpapan. Penumpang dari sini juga tidak banyak, kurang dari 100 orang per hari, karena biasanya penumpang naik dari pos persinggahan yang sering dilewati bus,” bebernya.
Lanjut dia, paling banyak penumpang pada saat pagi hari. Saat sore atau malam hari, penumpang dari arah luar Samarinda lebih banyak turun di luar terminal karena kondisi terminal yang gelap dan sepi.
Mengantisipasi penyebaran virus covid19, terang Novianto, Terminal Sungai Kunjang menerapkan protokol kesehatan baik itu kepada sopir, kernet bus maupun penumpang.
Seorang calon penumpang bernama Indra, warga Jalan Juanda, Samarinda, mengaku sejak pukul 08.00 WITA berada di Terminal Sungai Kunjang.
Ia berniat akan berangkat ke Melak, namun hingga pukul 14.00 WITA, ia masih tidak mendapatkan kepastian berangkat lantaran bus tujuan Melak tidak beroperasi.
“Saya mulai pagi di sini, sampai siang begini. Tadinya mau balik ke tempat kerja saya di Melak. Sampai sini ternyata bus tidak ada yang berangkat. Mau tidak mau terpaksa nanti pulang lagi ke rumah,” kata pria yang mengaku bekerja di perkebunan kelapa sawit.
Dari penuturan Indra, ia tidak mengetahui kalau bus jurusan Melak-Samarinda ataupun sebaliknya sudah sejak bulan Maret 2020 lalu tidak beroperasi. Terakhir dia berangkat dari Melak pada bulan Desember 2019.
“Saya tidak tahu kalau tidak ada lagi bus ke sana. Kalau dipaksakan tetap ke sana ya harus carter, ongkosnya lebih mahal. Kalau naik bus ongkosnya cuma Rp 110 ribu per orang,” katanya lagi.
Penulis : Ningsih