HEADLINEKALTIM.CO – Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles baru-baru ini menimbulkan kerugian properti dan modal yang sangat besar, mencapai angka yang mengejutkan, yakni US$164 miliar (Rp2.679,5 triliun). Laporan terbaru yang disusun oleh para ekonom dari University of California, Los Angeles (UCLA) mengungkapkan rincian kerugian ini, yang mencakup berbagai sektor yang terdampak, termasuk asuransi dan PDB Los Angeles County.
Dua kebakaran terbesar yang menghancurkan sebagian wilayah Los Angeles ini menyebabkan kerugian yang sangat besar. Sebanyak US$75 miliar (Rp1.225,4 triliun) dari total kerugian tersebut tercatat sebagai kerugian yang dapat diasuransikan. Laporan ini disusun oleh ekonom UCLA Anderson Forecast, Zhiyun Li dan William Yu, yang memaparkan dampak besar yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan ini terhadap perekonomian daerah.
Selain kerugian properti, kebakaran hutan juga diperkirakan akan menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) Los Angeles County sebesar 0,48 persen pada 2025, yang setara dengan kerugian sekitar US$4,6 miliar (Rp75,1 triliun). Angka ini menggambarkan betapa beratnya dampak yang ditanggung oleh ekonomi lokal akibat bencana alam ini.
Pekerja dan bisnis di daerah yang terdampak juga mengalami kerugian besar. Total kerugian upah untuk pekerja dan bisnis di wilayah yang terpapar kebakaran tercatat mencapai US$297 juta (Rp4,8 triliun). Para ahli ekonomi menyoroti pentingnya langkah-langkah mitigasi kebakaran hutan guna mengurangi dampak ekonomi jangka panjang yang ditimbulkan.
Tanpa langkah mitigasi yang efektif, penduduk California, khususnya yang tinggal di Los Angeles, diperkirakan akan menghadapi biaya asuransi yang semakin tinggi di masa depan. Selain itu, warga juga berisiko menghadapi dampak kesehatan serius akibat polusi udara yang disebabkan oleh kebakaran hutan.
Pasar perumahan di Los Angeles juga diperkirakan akan terdampak, khususnya dalam hal keterjangkauan harga sewa. Kebakaran besar ini memusnahkan banyak rumah dan properti, sehingga meningkatkan tekanan pada pasokan perumahan yang ada. Dalam bulan lalu saja, kebakaran hutan di Los Angeles County telah mengakibatkan 28 korban jiwa dan menghancurkan lebih dari 16.000 bangunan.
Dua kebakaran utama, yaitu Kebakaran Palisades yang menghanguskan lebih dari 23.700 hektare dan Kebakaran Eaton yang membakar sekitar 14.000 hektare, menjadi contoh nyata dari risiko besar kebakaran hutan di daerah ini. Los Angeles, yang merupakan daerah dengan populasi terbesar di Amerika Serikat, kini menghadapi tantangan besar dalam proses pemulihan ekonominya.
UCLA memperingatkan bahwa kebakaran hutan yang semakin sering terjadi akan memberi dampak jangka panjang terhadap ekonomi lokal, bisnis, dan sektor properti. Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, serta akses ke layanan publik dan infrastruktur yang rusak parah. Oleh karena itu, para ahli menekankan pentingnya pengelolaan kebakaran hutan yang lebih baik di masa depan.
Pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat bekerja sama untuk meningkatkan langkah-langkah mitigasi kebakaran hutan. Hal ini menjadi penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang yang dapat merugikan perekonomian lebih jauh lagi. Kebijakan pengelolaan kebakaran yang lebih baik diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran besar dan menjaga keselamatan serta kesejahteraan masyarakat California.
Artikel Asli baca di rri.co.id
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim