HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Saat ini anak jalanan (anjal) dan gelandangan pengemis (gepeng) hingga saat ini masih menjadi momok meresahkan bagi masyarakat Samarinda.
Salah satunya yakni, fenomena bersih-bersih kaca kendaraan di di lampu merah yang dilakukan anak-anak jalanan.
Menanggapi keresahan tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti mengatakan dirinya kerap melaporkan aktivitas tersebut kepada pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) kota Samarinda.
“Sering saya melaporkan keresahan masyarakat dengan adanya anjal dan gepeng, Cuma mereka bilang nanti kita tindaklanjuti,” ungkapnya Sri Puji Astuti saat dihubungi melalui sambungan seluler. Sabtu 13 November 2021.
Puji menjelaskan bahwa menjamurnya anjal atau gepeng di Kota Samarinda tidak lepas dari faktor pendidikan dan lapangan kerja yang berkurang.
Pendidikan khususnya, dikatakan puji merupakan jembatan awal dalam mempersiapkan SDM yang memiliki daya saing.
“Kita hanya bisa mendorong diadakan pelatihan-pelatihan untuk anak-anak yang baru lulus. Itupun masih terkendala dengan persoalan anggaran,” bebernya.
Hingga saat ini, politisi dari fraksi Demokrat tersebut menambahkan perbandingan antara kebutuhan pelatihan SDM dan kekuatan anggaran daerah tidak berbanding lurus.
“Misal kita butuh 1000 orang peserta pelatihan. Tapi anggaran kita cuma mampu untuk 100 orang. 900 orang lain tidak terjamah,” pungkasnya. (ADV)
Penulis: Riski
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim