HEADLINEKALTIM.CO– Sebanyak 142 SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kutai Kartanegara menjalani Asesmen Nasional (AN). Beberapa sekolah masih menganggap AN merupakan produk baru dan tidak wajib. Namun, secara umum, SMP di daerah calon Ibu Kota Negara (IKN) ini menerima dan siap mengikutinya.
“Untuk Asesmen Nasional tingkat SMP digelar dari 4-7 Oktober 2021 nanti, ” papar Kasi Pengembangan Kurikulum Bidang SMP Disdikbud Kukar, Dr Emi Rosana Saleh, Jumat 1 Oktober 2021.
Koordinator Kabupaten Asesmen Nasional tingkat SMP ini mengurai tiga komponen penilaian AN. Yakni, sisi Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM yang lebih banyak mengukur tingkat kemampuan peserta didik.
Selanjutnya, penilaian survei karakter yang mengukur sikap atau norma-norma yang mempengaruhi satuan Pendidikan.
Terakhir adalah survei lingkungan yang menggambarkan pengaruhnya terhadap pengembangan karakter. “Untuk AKM bagi peserta didik yang sudah masuk kelas 8 atau kelas 2 SMP, ” sebut Emi.
Persiapan yang dilakukan Kukar, lanjut dia, berupa simulasi Asesmen Nasional yang sudah berjalan bulan lalu sesuai jadwal dari Pemerintah Pusat.
Asesmen Nasional berlangsung secara daring. Namun, ada sekolah yang meminta semidaring karena khawatir dengan kualitas jaringan internet. Ada sekitar 13 SMP negeri dan 4 SMP swasta yang meminta pelaksanaan luring.
“Hasil Asesmen Nasional yang menentukan pusat semua, ini bisa disebut sebagai rapor mutu sekolah, ” jelasnya.
Emi membeber usaha Disdikbud mengajak sekolah untuk ikut terlibat Asesmen Nasional. Ada beberapa sekolah yang kurang merespon saat diperkenalkan. Namun, dengan komunikasi dan pendekatan yang baik, akhirnya semua sekolah mau terlibat. “Kami datangi sekolah yang jauh-jauh agar mau terlibat, ” tuturnya.
Emi memastikan ini bukan program baru karena sosialisasinya sudah digencarkan sejak tahun lalu dengan melibatkan Kepsek dan para guru. Pembuatan kisi-kisi soal AN tingkat lokal juga oleh para guru di Kukar. “Guru penggerak Kukar juga ikut terlibat, ” ucapnya.
Naskah soal Asesmen Nasional memang berbeda dari ujian biasanya karena bertujuan mengasah kemampuan kritis. Jadi, lebih banyak menganalisa. Bukan hapalan.
“Makanya kami sudah arahkan kepada sekolah-sekolah untuk bisa menyisihkan dana BOS untuk pembelian buku penunjang sebagai bahan persiapan. Sebab, hampir rata-rata soalnya bersifat analisa, ” pungkasnya.
KENDALA JARINGAN
Di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang juga daerah calon IKN baru, SMK Negeri 1 PPU sudah menjalani Asesmen Nasional pada 22- 23 September 2021 lalu.
Dikatakan Kepala SMK 1 PPU, Satoni Soleh, Asesmen Nasional di sekolahnya dilaksanakan dalam dua sesi. “Peserta Asesmen Nasional terdiri dari siswa yang dipilih secara acak oleh pusat, berbasis dari data aplikasi Dapodik sekolah. Sementara, kepala sekolah dan seluruh guru menjadi peserta Asesmen Nasional untuk instrumen survei lingkungan belajar,” terang Satoni saat dihubungi, Jumat 1 Oktober 2021.
“Sekolah mempersiapkan secara baik sarana prasarana sesuai pos Asesmen Nasional, poin, alat, dan bahan,” tambah Satoni.
Sebanyak 50 siswanya yang menjadi peserta Asesmen Nasional. Rinciannya, 45 peserta utama dan 5 peserta cadangan.
Dalam Asesmen Nasional itu, Satoni juga mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi. “Kendalanya jaringan internet (provider), dan rendahnya literasi siswa,” pungkasnya.
Diketahui, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) gencar melaksanakan Asesmen Nasional (AN) terhadap sekolah mulai SD hingga SMA/sederajat.
Ini adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. AN ini sangat diperlukan guna peningkatan mutu pendidikan dan memfokuskan tujuan utama satuan pendidikan yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid.
Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Timur Anwar Sanusi menerangkan, pelaksanaan AN tahun 2021 untuk peserta didik tingkat SMA/sederajat telah berakhir pada September lalu.
“Assesmen Nasional berbasis komputer (ANBK) sudah selesai pada September kemarin. Jadwalnya, tanggal 20 sampai 23 September 2021 untuk tingkat SMK, MAK, dan Paket C. Tanggal 27 sampai 30 September 2021 pelaksanaan untuk SMA dan MA,” terangnya saat dihubungi headlinekaltim.co melalui pesan WhatsApp, Jumat 1 Oktober 2021.
Ditambahkannya, untuk tingkat SMP, MTs, dan Paket B sederajat, jadwal pelaksanaan Asesmen Nasional dimulai bulan Oktober 2021. “Tanggal 4 hingga 7 Oktober 2021, jadwal untuk SMP, MTs, Paket B dan sederajat,” ujarnya.
Dikatakannya, pelaksanaan AN di seluruh tingkat SMA/sederajat di Kaltim terlaksana dengan baik. Walaupun sempat mengalami sedikit kendala pada jaringan internet. Pelaksanaan AN dengan sistem daring.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin, membenarkan adanya Asesmen Nasional. “Program ini untuk para pelajar,” bebernya via telepon, Jumat 1 Oktober 2021.
Program Assesmen Nasional ini, kata dia, berfungsi untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif para siswa. “Program itu telah cukup lama diinformasikan. Kita sudah persiapkan,” tambahnya.
Untuk tingkatan SD dan SMP, program Assesment Nasional akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2021. “Sebelumnya kan yang berjalan masih strata SMA dan SMK. Selanjutnya untuk SD dan SMP. Assesmen Nasional ini berbeda, bukan penilaian individual lagi,” pungkasnya.
Penulis: Andri/Ningsih/Erick/Teguh
Editor: MH Amal