src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO – Saat ini, semakin banyak orang yang mencari pelarian dari stres dengan mengonsumsi makanan tertentu, seperti es krim manis atau makanan pedas. Namun, apakah benar makanan dapat mempengaruhi suasana hati seseorang? Mengacu pada studi dari berbagai ahli, ternyata ada kaitan yang kuat antara jenis makanan yang dikonsumsi dan mood atau suasana hati seseorang.
Menurut informasi dari Very Well Mind, para ahli dalam bidang psikiatri gizi telah menegaskan bahwa pola makan yang sehat tidak hanya berpengaruh pada kinerja fisik, tetapi juga pada kinerja otak dan suasana hati seseorang. Istilah “psikiatri gizi” digunakan untuk menggambarkan bagaimana nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dapat berdampak langsung pada kesehatan mental.
Makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan diyakini sebagai kunci utama untuk menjaga otak tetap sehat. Bahkan, beberapa jenis makanan terbukti dapat membantu mencegah gangguan mental seperti depresi. Tak hanya itu, pola makan yang sehat juga berperan dalam mengendalikan nafsu makan serta menjaga kesehatan usus, yang diketahui turut mempengaruhi fungsi kognitif otak.
Penelitian menunjukkan bahwa hormon yang dihasilkan oleh usus memiliki hubungan erat dengan fungsi otak, yang pada akhirnya mempengaruhi mood. Ini menjelaskan mengapa diet seimbang sangat penting, tidak hanya untuk mencegah penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas, tetapi juga untuk menjaga kesehatan mental.
Pentingnya nutrisi dalam menjaga kesehatan otak sebenarnya sudah dimulai sejak dalam kandungan. Nutrisi yang diterima bayi dari sang ibu berperan krusial dalam perkembangan otak. Pengaruh ini kemudian berlanjut sepanjang masa kanak-kanak hingga dewasa.
Beberapa jenis makanan terbukti sangat bermanfaat untuk kesehatan otak dan peningkatan suasana hati. Misalnya, buah-buahan dan sayuran berwarna ungu dan biru, seperti blueberry, dikenal mampu meningkatkan kognisi dan suasana hati. Sayangnya, konsumsi buah dan sayur jenis ini masih kurang di kalangan masyarakat, terutama di Amerika.
Blueberry, yang sering dijuluki sebagai “makanan otak,” memiliki manfaat luar biasa bagi fungsi kognitif, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang sudah lanjut usia. Bahkan, konsumsi blueberry dalam jumlah kecil sekalipun dapat memberikan efek positif pada otak.
Selain buah, kacang-kacangan juga merupakan pilihan makanan yang baik untuk otak. Kacang kenari, misalnya, kaya akan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) yang penting untuk kesehatan jantung dan otak. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kacang secara teratur dapat membantu mempertahankan kemampuan kognitif seiring bertambahnya usia.
Makanan laut juga tak kalah penting, karena kaya akan nutrisi seperti asam lemak omega-3 yang sangat dibutuhkan oleh otak. Konsumsi ikan selama masa kehamilan dan kanak-kanak, misalnya, dapat mendukung perkembangan saraf anak. Namun, ibu hamil harus berhati-hati dalam memilih jenis ikan untuk menghindari risiko kontaminasi.
Tayang di Tempo.co
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim