src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Keberhasilan program Revolusi Jagung yang digagas oleh Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) membuahkan hasil.
Menurut Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kaltim Rini Susilowati, tanaman pangan jenis jagung sudah terealisasi di Kaltim mencapai 180 persen. Kukar menyumbang 95 persen.
“Luas lahan jagung yang ada di Kaltim, 50 persen lebih ada di Kukar. Saat ini, tingkat panen mencapai sebesar 45 persen,” ucap Rini, saat menghadiri panen jagung jenis Asia 92, di Desa Loa Lepu Tenggarong Seberang, Senin 9 November 2020.
Dalam kesempatan itu, Rini mengingatkan kepada petani jagung di Kukar soal dampak La Nina yang diprediksi masih terjadi beberapa waktu ke depan. Diharapkan ada percepatan waktu tanam jagung dan pemetaan lahan yang berpotensi aman.
“Pengembangan jagung di Kukar tidak rugi, banyak manfaatnya secara ekonomis. Bisa juga buat bio etanol. Metode tumpang sari harus dibiasakan. Tanaman pangan lainnya, dipadukan dengan jagung,” jelasnya.
Plt Bupati Kukar Chairil Anwar yang ikut panen jagung tersebut mengatakan, realisasi program Pemkab Kukar terkait ketahanan pangan yaitu Revolusi Jagung, sudah terlihat.
Program ini sekaligus persiapan penunjang ketahanan pangan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kaltim. “Ada lima kecamatan yang disiapkan sebagai penyangga pangan IKN yaitu, Loa Janan, Loa Kulu, Samboja, Kota Bangun dan Tenggarong Seberang, ” ucapnya.
Jika IKN terwujud, Chairil memprediksi ada 5 juta tambahan penduduk baru yang akan pindah ke Kaltim. Seluruh kantor pemerintahan akan pindah ke Kaltim. Oleh sebab itu, Kukar harus mampu menjadi penyandang ketahanan pangannya.
“Saat ini, sebagian beras, sayur dan ikan didatangkan dari Jawa dan Sulawesi. Ke depannya Kukar akan swasembada pangan karena masih banyak lahan tidur yang belum dikelola secara maksimal,” harap Chairil.
Sebagai bentuk komitmen Pemkab Kukar terhadap dukungan program ketahananan pangan, kata Chairil, bantuan terus diberikan terhadap petani. Seperti bibit jagung dan alat penunjang pertanian.
“Termasuk bibit benih yang ditanam di Desa Loa Lepu ini, bantuan dari Pemkab Kukar. Hasil panen 7,9 ton per hektarenya,” pungkasnya. (Adv/Humas)
Penulis: Andri
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim