24.8 C
Samarinda
Friday, September 29, 2023

Jasad Pemuda Membusuk di Kamar, Diduga Sudah Meninggal 10 Hari

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Warga Jalan Sentosa Kenangan 6 RT. 76, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda dihebohkan dengan penemuan jasad Muhammad Fahmi (37).

Dia ditemukan tak bernyawa di kamarnya. Diperkirakan, korban sudah 10 hari meninggal dunia. Diduga karena sakit.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh kakak kandungnya yang bernama Maimunah pada Rabu 19 Agustus 2020 sekira pukul 19.30 WITA. Jasad korban tergeletak di kamar di lantai dua.

“Ya benar kami menerima laporan adanya penemuan mayat laki-laki. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, dugaan sementara korban meninggal karena sakit,” kata Kapolsek Pinang, AKP Rengga.

Menurut keterangan saksi Maimunah, sekitar 10 hari lalu, tanggal 9 Agustus 2020, dia terakhir kali bertemu dengan adiknya. Ketika itu, korban sempat minta uang Rp 25 ribu untuk membeli rokok.

“10 hari lalu dia (korban, Red.) sempat minta uang untuk beli rokok. Habis itu saya pulang ke rumah karena memang tidak tinggal serumah. Saya tinggal di Pergudangan Jalan P Suryanata,” ujarnya saat dimintai keterangan oleh petugas.

Seperti mendapat firasat tak baik, sejak tanggal 14 Agustus 2020, Maimunah mencoba menghubungi korban melalui telpon. Ponsel korban sudah tidak aktif. Kecurigaan Maimunah semakin menjadi setelah 10 hari korban tak bisa dihubungi.

“Sudah dihubungi tidak aktif. Saya curiga, firasat tidak enak, saya langsung ke rumahnya,” lanjutnya.

Sampai di rumah korban, Maimunah melihat rumah dalam keadaan sepi, lampu rumah mati dan pintu terkunci dari dalam.

Ia berinisiatif masuk ke dalam rumah dengan menggunakan kunci serep. Sampai di dalam rumah, Maimunah menyalakan lampu. Seketika itu pula hidungnya mencium aroma bangkai yang berasal dari arah kamar lantai 2.

“Saat masuk rumah, tercium bau tidak sedap, bau busuk dari kamar di lantai 2. Saya periksa, saya lihat adik saya sudah dalam keadaan meninggal. Waktu itu pintu kamar dalam keadaan terbuka dan HP-nya ada di samping adik saya,” terang Maimunah.

Dalam pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara (TKP) yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Pinang, Unit Opsnal beserta Tim Inafis Polresta Samarinda, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Selanjutnya Unit Inafis dibantu tim relawan mengevakuasi mayat korban menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Jenazah dibawa mobil ambulan milik PMI ke RSUD AW Sjahranie guna dilakukan visum. Usai evakuasi, relawan dan LSM melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sekitar TKP.

Penulis : Ningsih

Komentar
- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU

- Advertisement -