HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Cadangan beras milik Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang tersimpan di Gudang Bulog Samarinda tersisa 23 ton. Beras tersebut disiapkan untuk kondisi darurat.
Dalam waktu dekat ini, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kukar akan mengajukan anggaran pembelian beras untuk menambah stok beras cadangan tersebut.
“Stok beras yang 23 ton tersebut, sisa dari 151 ton yang kita beli, melalui anggaran tahun 2019,” jelas Plt Kepala DKP Kukar Muhammad Wahly, kemarin.
Wahly menyebut, beras darurat dipergunakan dalam kondisi apabila daerah mengalami musibah yang berdampak kepada masyarakat. Beras tersebut yang dipakai untuk penanganan dampak sosial Pandemi Covid-19 serta membantu masyarakat korban musibah kebakaran, banjir atau musibah lainnya.
“Tiap tahun, pasti kita beli beras untuk kondisi darurat, minimal membeli 100 ton maksimal 300 ton, atau menyesuaikan kemampuan keuangan daerah,” ujarnya.
Dengan menipisnya cadangan beras darurat ini, pihaknya akan mengusulkan anggaran untuk membeli cadangan beras di Bulog.
“Cadangan pangan beras dan non beras di Kukar dalam keadaan cukup dan tersedia, berdasarkan pemantauan di lapangan. Ini ditunjang oleh panen pangan yang sudah berjalan normal,” pungkasnya.
Penulis: Andri