HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, telah mengumumkan inisiatif baru untuk mendirikan negara Palestina melalui aliansi global yang mendukung solusi dua negara. Langkah ini muncul setelah berbagai upaya internasional selama beberapa dekade gagal mencapai perdamaian antara Palestina dan Israel.
Arab Saudi kembali menegaskan komitmennya untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka melalui peluncuran inisiatif baru yang diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan. Dalam pidato yang disampaikannya pada pertemuan dengan Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dilansir Detik.com, dan Norwegia, Pangeran Faisal menyatakan bahwa dunia internasional harus bersatu untuk mendukung implementasi solusi dua negara, sebuah solusi yang terus diabaikan oleh pemerintah Israel.
Pengumuman ini terjadi di tengah konflik yang masih berlangsung di Jalur Gaza, di mana lebih dari 41.000 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan militer Israel. Sejak pecahnya perang pada Oktober tahun lalu, situasi kemanusiaan di wilayah tersebut semakin memburuk, menyusul serangan balasan dari Israel atas aksi kelompok Hamas yang mengejutkan Israel bagian selatan.
Dalam pidatonya, Pangeran Faisal tidak hanya mengutuk serangan Israel di Gaza, tetapi juga menyoroti berbagai pelanggaran yang terjadi di Tepi Barat, termasuk di Masjid Al-Aqsa yang merupakan salah satu tempat suci umat Muslim. Ia mengecam keras tindakan Israel yang menggunakan hak untuk membela diri sebagai pembenaran atas pembunuhan warga sipil, pemindahan paksa, kelaparan, serta berbagai kekejaman lainnya, termasuk kekerasan seksual.
“Kita tidak bisa membenarkan tindakan militer yang telah mengakibatkan ribuan nyawa tak berdosa melayang dan menghancurkan kehidupan banyak orang. Ini adalah tragedi kemanusiaan yang tidak dapat dibiarkan,” tegas Pangeran Faisal.
Pangeran Faisal juga menegaskan kembali sikap tegas Arab Saudi yang tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa adanya pembentukan negara Palestina yang merdeka. Sikap ini selaras dengan pernyataan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga pekan lalu menyatakan bahwa Riyadh tidak akan mengakui Israel tanpa Palestina.
“Kerajaan Saudi tidak akan menghentikan upayanya untuk mewujudkan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Kami juga tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa pencapaian tersebut,” ujar MBS dalam pidatonya di depan Dewan Syura.
Sikap keras dari Saudi ini berhadapan dengan penolakan dari pihak Israel, khususnya di bawah pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menolak komitmen solusi dua negara. Mayoritas anggota parlemen Israel, Knesset, juga menentang gagasan ini.
Peluncuran aliansi global ini, menurut Pangeran Faisal, akan menggalang dukungan luas dari berbagai negara, khususnya dari dunia Arab dan Eropa. Aliansi ini diharapkan dapat menciptakan tekanan diplomatik yang lebih kuat agar Israel kembali mempertimbangkan solusi dua negara. Pertemuan perdana aliansi ini direncanakan akan digelar di Riyadh, diikuti dengan pertemuan lanjutan di Brussels, Belgia.
“Kita akan berusaha keras untuk mencapai kesepakatan yang kokoh dan tidak bisa diubah, demi mewujudkan perdamaian yang adil dan menyeluruh bagi semua pihak,” tambah Pangeran Faisal.
Dalam pidatonya, Pangeran Faisal juga menekankan pentingnya tindakan kolektif dari komunitas internasional untuk mewujudkan gencatan senjata dan solusi politik yang lebih adil bagi kedua belah pihak. Konflik yang berkepanjangan hanya akan memperparah penderitaan rakyat Palestina dan menghambat stabilitas di kawasan Timur Tengah.
“Kita harus segera bergerak bersama-sama untuk membuat keputusan yang bisa membawa hasil nyata, terutama dalam menghentikan konflik bersenjata ini dan mengimplementasikan solusi dua negara secara menyeluruh,” tutup Pangeran Faisal.
Artikel Asli baca di Detik.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim