src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Kasus kematian pasien COVID-19 di Kabupaten Berau mencapai angka tertinggi sejak pandemi berlangsung di Bumi Batiwakkal. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Berau ada 13 kasus kematian, pada Rabu 28 Juli 2021.
Bupati Berau Sri Juniarsih mengungkapkan fakta tersebut. Virus Corona “bertamu” di Berau sejak bulan April 2020 lalu. “Paling tinggi (kematian) hari ini,” ungkap Sri.
Ia mengatakan, selain tenaga kesehatan yang kurang, fasilitas kesehatan kurang memadai juga menjadi kendala lambatnya penanganan terhadap pasien yang terpapar COVID-19 dengan gejala berat.
“Ditambah lagi dengan semakin membludaknya angka kasus positif. Ini juga menjadi peringatan bagi kami, semoga tidak terulang kembali,” ujarnya.
Saat ini, fasilitas kesehatan terbatas. Jumlah regulator oksigen, kapasitas ruang ICU hingga BOR (Bed Occupancy Rate) rumah sakit berbanding terbalik dengan kasus yang terus meningkat.
Pemkab telah menyiapkan tiga tempat yang disiapkan untuk menampung isolasi pasien. “Saat ini masih kita siapkan, untuk mencegah terjadinya lonjakan yang lebih besar,” bebernya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar turut mematuhi 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan melakukan vaksinasi.
“Walaupun sudah divaksin, tidak menjamin tidak tertular. Yang paling dikhawatirkan saat ini adalah jika sampai tertular kepada orang yang memiliki komorbid,” pungkasnya.
Data 28 Juli 2021, kasus positif bertambah 166 dengan total kasus terkonfirmasi adalah 7.989 kasus dan 1.407 kasus dirawat. Kasus sembuh bertambah 130 kasus dengan total 6.388 kasus. Sementara kasus kematian bertambah 13 kasus, dengan total 194 kasus.
Penulis: Sofi
Editor: MH Amal
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim