src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA –Tim Unit Reskrim Polsek Samarinda kembali berhasil meringkus 3 pelaku prostitusi dalam jaringan (daring) berinisial ALA (27), KM (19), dan NH (25). Tersangka KM adalah waria asal Makassar, Sulawesi Selatan yang turut menjajakan seks ke Kota Samarinda.
ALA dan KM diamankan di salah satu guest house yang berada di Kecamatan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota pada hari Selasa 28 Desember 2021, sekitar pukul 02.00 WITA.
Setelah itu, kemudian pihak kepolisian berhasil mengamankan perempuan berinisial NH asal Kutai Kertanegara (Kukar) di salah satu hotel yang berada di jalan Mulawarman, Samarinda.
“Disini tim kami berpura-pura sebagai pelanggan, kemudian saat sudah deal tim langsung menuju lokasi yang sudah disepakati. Karena dengan cara seperti itu para pelaku tidak bisa mengelak lagi atas perbuatannya,” ungkap Kapolsek Samarinda Kota, AKP Creato Sonitehe Gulo, Kamis 30 Desember 2021.
Dari pengakuan mereka, layanan seks daring tidak setiap hari melainkan ketika sedang membutuhkan uang. “Para pelaku ini berisfat sporadis saja, kalau lagi butuh saja baru mereka melakukan ini (prostitusi). Jadi tim polisi cyber ini aktif lagi karena maraknya prostitusi online jelang tahun baru. Kebetulan ketiga orang ini yang saat itu sedang aktif,” beber Gulo, sapaan karibnya.
Disinggung mengenai jumlah kasus prostitusi online di wilayah Samarinda Kota, Gulo menyebut ada penurunan dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya.
“Mulai awal bulan November kita mulai, Pertama kita amankan 7 orang, terus yang kedua 15 orang, dan ini kita amankan 3. Berarti ada penurunan wilayah hukum kita walaupun hanya sedikit,” imbuhnya.
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2P) Kota Samarinda, H. Wiyono menerangkan, saat ini pihaknya akan memberikan tempat naungan sementara kepada 3 pelaku prostitusi daring tersebut.
“Nanti kita carikan dulu tempat mereka (ALA, KM, NH) untuk bernaung agar tidak kembali ke pekerjaan mereka yang dulu. Tentunya ini juga perlu pengawalan. Karena ditakutkan mereka malah kabur,” pungkasnya.
Penulis: Riski
Editor: MH Amal