HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Di tengah era digital yang berkembang pesat, Kementerian Agama (Kemenag) RI terus berinovasi dalam menyediakan akses yang lebih inklusif terhadap Al Quran. Salah satu langkah terbaru adalah dengan meluncurkan aplikasi Chat Qurani, sebuah platform berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk membantu masyarakat memahami kandungan Al Quran dengan lebih mudah.
Menurut Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Kemenag, Abdul Aziz Sidqi, bahwa Chat Qurani akan memungkinkan pengguna untuk mengetikkan pertanyaan mereka dan menerima jawaban berdasarkan tema-tema yang relevan dalam Al Quran.
“Proyek ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. Dalam waktu dekat, kami akan meluncurkan aplikasi ini untuk memperdalam kajian dan mempermudah masyarakat dalam mencari tema-tema Al Quran menggunakan AI,” jelasnya pada Rabu, 11 September 2024.
Peluncuran Chat Qurani bukanlah langkah pertama Kemenag dalam memanfaatkan teknologi untuk memperdalam pemahaman terhadap Al Quran. Sebelumnya, Kemenag telah meluncurkan aplikasi Quran Kemenag, yang menawarkan sejumlah fitur seperti tampilan per ayat, tafsir, penanda bacaan, doa khatam, Quran isyarat, hingga kompas kiblat.
“Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam membaca dan memahami kandungan per ayat dari kitab suci Al Quran,” lanjutnya.
Dikatakannya, untuk memastikan keakuratan dan keaslian kandungan yang disajikan dalam Chat Qurani, Kemenag bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), majelis ulama, ahli tafsir, dan pakar teknologi.
“Kami terus berkomunikasi dengan Kominfo dan para ulama untuk memastikan aplikasi Chat Qurani tidak menyesatkan, terjaga kemurnian, dan tetap memberikan informasi yang positif,” kata Aziz.
Bahkan, kolaborasi ini juga melibatkan upaya penerjemahan Al Quran ke dalam berbagai bahasa daerah, guna memastikan seluruh masyarakat Indonesia dapat mengakses dan memahami Al Quran.
“Al Quran bukan hanya untuk orang awas, tetapi juga untuk teman-teman yang memiliki keterbatasan fisik. Oleh karena itu, kami menyediakan Al Quran dalam berbagai format, termasuk braille dan isyarat,” tambahnya.
Melalui berbagai upaya ini, Kemenag berharap dapat memberikan layanan Al Quran yang inklusif bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas, serta menjaga keaslian dan kesalahan dalam mushaf Al Quran.
Selain itu, ia juga menghimbau masyarakat untuk membeli kitab Al Quran yang sudah memiliki tanda bukti keaslian, baik dalam bentuk cetak maupun digital.
Adapun dengan peluncuran Chat Qurani, Kemenag menargetkan agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses dan memahami Al Quran, mendapatkan pengetahuan yang akurat, dan tetap relevan di tengah laju perkembangan teknologi saat ini.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa semua masyarakat Indonesia dapat memahami dan mengakses Al Quran,” tutup Aziz. (Zayn)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim