HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Dewan Kesenian Kalimantan Timur (DKKT) menyatakan kekecewaannya karena tidak dilibatkan dalam pergelaran kebudayaan belakangan ini, termasuk Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 di Samarinda, Kaltim.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Harian DKKT, Hamdani, yang menyoroti kurangnya ruang bagi seni budaya lokal di acara tersebut.
“Kami tidak masalah jika ada komunitas seni lain yang mengisi acara pergelaran kolosal yang bermuatan seni budaya lokal. Tetapi tolong sampaikan dalam rilis atau jumpa pers Pemprov atau panitia jika ada komunitas yang menampilkan pergelaran tersebut,” ujarnya pada Selasa, 3 September 2024.
Hamdani menyesalkan keputusan panitia atau event organizer (EO) yang hanya menonjolkan penampilan artis atau grup band ibu kota dalam acara pembukaan dan penutupan MTQ Nasional ke-30.
Menurutnya, event-event nasional seperti MTQ adalah kesempatan yang ideal untuk menampilkan kekayaan seni budaya lokal, terutama dalam bentuk sendratari kolosal yang mengangkat sejarah masuknya Islam ke Kalimantan Timur.
“Sayangnya, panitia dan Pemprov Kaltim sepertinya hanya bangga menampilkan sejumlah artis pop dan dangdut untuk menghibur peserta dan khalayak. Sementara seni budaya Kaltim, misalnya dalam bentuk sendratari yang bernuansa Islami kolosal, malah dikesampingkan,” keluhnya.
Dikatakannya, jika pun seni budaya lokal ditampilkan, hal tersebut hanya menjadi latar dari penampilan artis nasional.
Hamdani berharap ke depan, pihak Pemprov dan panitia penyelenggara dapat lebih memperhatikan keberadaan dan peran komunitas seni lokal dalam event-event berskala nasional seperti MTQ ini. (zayn)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim