HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kota Balikpapan menerima tangkapan kapal pengangkut Crude Plam Oil (CPO) dari KRI Mandau 621 yakni TB NSS-2 dan Tongkang Bumi Palma 1 milik PT Cemerlang Makmur Abadi, dan CPO milik PT Sinar Mas dengan rute Samarinda ke Kota Baru, Kalsel.
Kapal berbendera Indonesia ini membawa sebanyak 4.100 ton CPO. Dapat dipastikan kapal-kapal ini berasal dari shipping atau perkapalan yang ada di Indonesia.

“Tindakan ini sesuai dengan instruksi Presiden tentang larangan ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng itu sendiri,”ujar Komandan Lanal Balikpapan Kolonel Laut Pelaut (P) Rasyid Al Hafiz, di Mako Lanal Balikpapan, Sabtu 29 April 2022.
TNI AL, Koarmada 2 dan Lantamal Tarakan serta Lanal Balikpapan, kata Rasyid, secara resmi telah melakukan serah terima tangkapan KRI Mandau tersebut.
“Dan dari pemeriksaan awal yang dilakukan KRI Mandau, didapat ada beberapa bukti awal pelanggaran, terkait dengan pelayaran dan sertifikat bongkar barang berbahaya,” jelasnya.
Dilkatakannya, nakhoda kapal yang menjalani pemeriksaan tidak dapat menunjukan sertifikat bongkar barang berbahaya, asuransi keselamatan barang berbahaya.
Kemudian ada juga beberapa pelanggaran lainnya, sepertu radio yang tidak sesuai, peralatan meteorologi yang tidak sesuai, tidak lengkap dan rusak. “Dan ini cukup membahayakan dalam sebuah pelayaran,” tegasnya.
Rasyid menambahkan, setelah serah terima ini, maka Lanal Balikpapan akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut, dimana bukti awal terkait pelayaran. Sedangkan untuk dokumen muatan CPO saat ini masih terus di dalami.
“Pasalnya, saat ini modus penyeludupan ekspor CPO ini, bisa dilakukan secara langsung, namun juga bisa dilakukan antarpulau,” ungkapnya.
Jadi intinya, kata Rasyid, kapal perang milik Angkatan Laut merespon instruksi Presiden dan atasan dengan cepat dan untuk tindak lanjutnya ada di fungsi pangkalan.
apakah 4.100 ton CPO tersebut akan diekspor? Rasyid menegaskan, pihaknya akan masih mendalam kasus ini karena informasinya penyelundupan CPO ada yang langsung dan ada yang tidak langsung.
“Secepatnya penyelidikan lanjutkan kita akan lakukan sehingga kita akan tempuh opsi apa yang akan dilakukan dengan dua kapal tangkapan ini,” ucapnya.
Untuk pendalaman ini, katanya, tiga orang masih dalam pemeriksaan masing-masing 1 orang nakhoda dan 2 kru kapal. Di mana pemeriksaan akan dilaksanakan Tim Opsnal dan Tim Hukum TNI Angkatan Laut.
Penulis: iwan