TenagarHEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Ribuan dosis vaksin COVID-19 Bio Farma yang sejak Selasa siang kemarin sudah tiba di Samarinda, mendapat sambutan dari kalangan medis. Tak terkecuali Direktur RSUD AW Sjahranie dr David Hariadi Masjhoer.
Ditemui headlinekaltim.cousai menerima bantuan 1 unit mobil ambulance untuk RSUD AW Sjahranie, dr David Hariadi Masjhoer mengatakan pihaknya sejak jauh hari telah bersiap untuk menerima vaksin tersebut.
Dirinya menyebut, sebelumnya dari Kementerian Kesehatan telah meminta data-data tenaga kesehatan yang bekerja di RSUD AW Sjahranie.
“Kita hanya diminta untuk mendata tenaga kesehatan di AWS dan itu sudah kita lakukan,” ujarnya, Rabu siang.
Namun, untuk vaksin yang diserahkan ke RSUD AW Sjahranie, kata dr David Hariadi Masjhoer hanya dikhususkan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit tersebut. Sementara untuk masyarakat, kewenangan pemberian vaksin berada di Dinas Kesehatan masing-masing Kabupaten/kota.
“Nanti AWS hanya memberikan vaksin untuk tenaga kesehatan yang ada di AWS saja. Kalau untuk masyarakat, tanggungjawab dinas Kesehatan Provinsi, bukan rumah sakit,” terangnya.
Total jumlah tenaga kesehatan di RSUD AW Sjahranie sendiri hingga kini berjumlah lebih dari 2 ribu orang. Namun dari jumlah tersebut juga tidak semua akan menerima vaksin COVID-19, dengan beberapa alasan.
Khusus tenaga medis yang memiliki riwayat penyakit lain atau komorbit, penyitas atau karena usia tua, akan didaftarkan sebagai penerima vaksin COVID-19 melalui Kementerian Kesehatan.
“Tenaga kesehatan belum kita lihat itu, tapi untuk jumlah tenaga kesehatan yang jumlahnya 2 ribu. Ya cuma diantaranya itu ada usia tua, ada yang komorbit, ada yang sudah pernah kena COVID-19, itu kan tidak boleh divaksin. Kita pakai data saja,” beber dr David Hariadi Masjhoer.
“Kita mengisi link itu dari Kemenkes, jadi data di Kemenkes ya, bukan kita,” lanjut dia.
Walau begitu, dr David Hariadi Masjhoer mempersilakan tenaga medisnya yang masuk kategori komorbit, untuk mendaftar sebagai penerima vaksin.
“Mereka tetap mendaftar, cuma di data itu telah mendaftar, tapi di data itu mereka tertulis, apakah ada komorbit. Nanti yang menganulir dari Kemenkes, bukan kita. Kita tidak tahu data itu. Jadi vaksin yang diberikan itu sesuai data mereka,” ujar dr David Hariadi Masjhoer.
Terkait kapan mulai pemberian vaksin kepada tenaga medis di RSUD AW Sjahranie, dr David Hariadi Masjhoer mengaku belum mendapat kabar terkait itu. Namun kata dia, berdasar arahan dari pemerintah pusat, vaksin akan didistribusikan dan pakai sejak tanggal 13 Januari mendatang.
“Belum tahu, cuma katanya tanggal 13 Januari itu serentak,” pungkasnya.
Penulis: Ningsih
Editor: Amin
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim