23.3 C
Samarinda
Tuesday, December 3, 2024

Sakit Hati Ditegur Bangun Kesiangan, Alasan Suami Bunuh Istri di Kabupaten Calon IKN

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Polres Kutai Kartanegara berhasil mengungkap misteri kematian perempuan di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Wanita bernama Sarifatul Sa’diyah (SS) berumur 51 tahun yang ditemukan membusuk di dalam rumahnya di Jalan Bhayangkara RT 4, ternyata dibunuh suaminya sendiri.

Pelaku AM berumur 27 tahun. Untuk menangkap AM yang kabur ke Kabupaten Banjarbaru, Kalsel, Tim Aligator Polres Kukar dibantu Polda Kalsel.

“Kemarin malam, Kamis 29 April 2021, tim berhasil menangkap AM bersama dua rekannya, di mes pabrik arang Banjarbaru. Saat ditangkap, pelaku sedang tidur nyenyak,” ungkap Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting, Jumat 30 April 2021.

Kapolres mengatakan, saat diintrogasi, AM sudah mengakui membunuh sang istri dibantu dua rekannya.

“AM yang menjerat leher SS hingga tewas. Sedangkan rekannya FM (21) dan SH (41) bertugas memegang kaki dan tangan SS, ” ujarnya

Kapolres menyebut, motif pembunuhan SS hanya persoalan sepele. AM sakit hati karena sering ditegur istrinya kalau bangun tidur sampai siang hari.

“Sudah tidak tahan, karena sering ditegur akhirnya AM gelap mata membunuh istrinya,” jelas Kapolres.

Ditambahkan Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Herman Sopian, pihaknya sejak awal menduga korban dibunuh saat penemuan jenazah SS pada 20 April 2021.

“Karena kita temukan ada luka di leher, ditambah bukti kuat, pintu rumah dalam keadaan terkunci gembok dari depan,” ucapnya.

Dugaan pelaku pembunuhan mengarah pada AM beralamat Banjarmasin Selatan karena korban hanya tinggal berdua bersama suaminya tersebut.

“Dan dari keterangan saksi-saksi, suami istri tersebut sempat berseteru adu mulut,” jelasnya.

Diketahui, jenazah korban ditemukan pada 20 April 2021 dalam keadaan membusuk setelah pengendara dan masyarakat sekitar mencium aroma tak sedap. Sarifah juga sudah tidak terlihat beberapa hari.

“Dengan kondisi mayat seperti SS, sudah berumur 5 hari sejak dibunuh sehingga menimbulkan aroma busuk,” ucap Herman.

Firasat tidak enak dialami ibunda korban sebelum mendapatkan kabar anaknya ditemukan dalam keadaan membusuk.

Orang tuanya sudah beberapa kali mengajak korban untuk berkumpul bersama keluarga di Rempanga. Terlebih lagi, anak korban yang sudah dewasa juga tinggal di Rempanga.

“Ibunya sudah beberapa kali mengajak SS pulang ke Rempanga, tapi SS menolaknya terus, dengan alasan mau mandiri, ” sebut Lurah Loa Ipuh Darat AR Ambo Dalle.

Penulis: Andri
Editor: MH Amal

- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU

POPULER