HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNGREDEB – Terkait kasus kekerasan yang terjadi jelang Pilkada Berau 2020, Wakapolres Berau Kompol Andin Wisnu menegaskan akan terus memburu pelaku pembacokan yang menimpa salah satu relawan pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Dia meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi dan termakan informasi simpang-siur sebelum ada hasil resmi dari lembaga berwenang. “Kami belum bisa mendefinisikan pelakunya siapa-siapa. Kami akan berupaya mengungkap pelakunya,” terangnya, Selasa, 8 Desember 2020.
Sementara itu, untuk menghindari konflik di masyarakat pascaterjadinya aksi pembacokan tersebut, pihaknya sepakat mempertemukan kubu Paslon nomor urut 01 maupun nomor urut 02. Pertemuan disaksikan Bawaslu dan KPU Berau.
“Jadi dalam mediasi itu, kami meminta masing-masing paslon melaksanakan Pilkada dengan baik, jangan sampai ada indikasi-indikasi yang dapat mencoreng pesta demokrasi di Kabupaten Berau,” jelasnya.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat, apabila menemukan pelanggaran segera melaporkannya ke aparat penegak hukum. “Jika itu pelanggaran pemilu laporkan ke Bawaslu atau Gakkumdu. Dan jika murni tindakan kriminal laporkan ke Polres Berau. Akan ditindak tegas,” ujarnya
Sedangkan Dandim 0902/Trd Letkol Inf. Fardin Wardhana mengatakan, pihaknya akan membantu aparat kepolisian dalam mengamankan jalannya Pilkada pada 9 Desember mendatang. Bahkan, pihaknya juga mendapatkan bantuan dari satuan Artileri Medan (Armed) 18/105 Tarik Buritkang.
Dikatakannya, saat ini, sudah dipetakan mana saja TPS yang rawan gesekan. Penyelenggara pemilu juga telah menyampaikan TPS-TPS mana saja yang dilakukan penjagaan berlapis.
“Kami 100 persen akan mendukung pengamanan yang dilakukan polres Berau di Pilkada mendatang. Sementara dari Armed juga selalu siap mendukung dari awal pilkada hingga akhir pilkada selama 24 jam. Jadi kapan saja siap diturunkan demi keamanan pilkada,” jelasnya.
Kepala Kejaksaan Negeri Berau (Kajari) Jufri menyampaikan mediasi yang digelar tersebut untuk menyatukan visi agar pilkada di Kabupaten Berau berjalan damai dan lancar.
“Makanya tadi dalam pertemuan disampaikan, jika ada menemukan dugaan pelanggaran jangan langsung mengambil langkah hukum sendiri. Tapi dilaporkan, dengan menyertakan bukti, baik itu berupa foto, atau video, entah itu ranahnya ke Gakkumdu, atau aparat kepolisian,” jelasnya.
KUTUK KEKERASAN
Ketua Tim Hukum Paslon 01 Bambang Irawan mengaku menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat kepolisian. Sebab, pihaknya tidak mengetahui pelaku dan motifnya. “Hanya saja peristiwa itu sudah menyebar luas di media sosial, dan coba menggandengkan dengan koran Pendulum kemudian menghubungkan dengan paslon 01. Jadi kami serahkan ke aparat kepolisian untuk menindaklanjutinya,” terangnya.
Menurutnya, narasi yang dibangun dari kejadian tersebut tentu sangat merugikan kubunya. Sebab, menimbulkan opini negatif bahkan fitnah kepada paslon 01. Padahal, pihaknya sangat mengutuk keras tindakan premanisme di Pilkada.
“Apalagi ini adalah pembacokan. Kami sangat mengutuk keras tindakan itu, kami mendukung penuh penegak hukum, dalam hal ini pihak kepolisian untuk mengungkap siapa pelakunya. Saya tegaskan, Paslon 01 sangat taat dengan hukum,” ujarnya.
Dalam setiap menghadapi permasalahan di lapangan, pihaknya selalu mengedepankan aturan dalam menyelesaikan setiap persoalan. “Kami itu dicap sebagai tukang lapor. Karena setiap kami temukan dugaan pelanggaran pemilu kami laporkan ke Bawaslu. Jika arahnya tindak pidana penganiayaan kami laporkan ke aparat kepolisian. Karena kami menghargai hukum,” ujarnya.
Pihaknya siap mewujudkan Pilkada Berau yang aman dan tertib. “Siapapun nanti yang ditetapkan nanti jadi tersangka, apakah dia orang dari paslon 01 atau dari 02 hukum harus ditegakkan karena ini kriminal murni,” jelasnya.
Ketua Tim Pemenangan paslon nomor urut 02 Ragam, Ahmad Najib Fathoni juga menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum. “Jadi, kami sampaikan laporan ke Polres Berau, bahwa salah satu saksi kami mengalami insiden pembacokan. Kami percayakan kepada Polres Berau untuk mengusut tuntas kasus itu,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kejadian pembacokan menimpa salah satu relawan PAslon 02 pada Senin, 7 Desember 2020 dini hari sekitar pukul 02.30 wita, TKP di Kelurahan Rinding, Teluk Bayur. Korban yang sama bernama Ai. Sebelumnya, dia juga menjadi korban pengeroyokan di Jalan Karang Anyar, Kelurahan Karang Ambun, Tanjung Redeb.
Dia mengaku saat itu hendak menghampiri sejumlah oknum yang terlihat sedang membagikan koran PENDULUM yang pemberitaannya dianggap mendiskreditkan almarhum Bupati Berau Muharram.
Saat mencoba mengejar para oknum tersebut, segerombolan orang tak dikenal mencegatnya. Korban yang hendak kabur malah terjebak di gang buntu.
Ai berupaya memutar balik kendaraan dan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Bukannya takut dan menepi melihat kecepatan kendaraan yang dipacu Ai, salah satu pelaku mengayunkan parang hingga melukai tangan kirinya.
Dalam kondisi terluka, dia berhasil memacu kendaraan dan meminta bantuan. Seorang rekan korban membantu menuju ke RSUD Abdul Rivai untuk mendapatkan pertolongan medis.
Penulis: Sofi
Editor: MH Amal
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim