28.6 C
Samarinda
Friday, December 1, 2023

Percepatan Penanganan Stunting, Pemkab Kukar Libatkan Kodim Kukar

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Pemkab Kukar terus berupaya lakukan percepatan penurunan angka stunting gagal tumbuh kembang tubuh pada anak, diantaranya melalui keterlibatan pemangku kepentingan secara terstruktur dan terukur yang menyasar langsung pada kelompok sasaran.

“Dimasa depan, anak stunting akan menghasilkan angkatan kerja yang tidak kompetitif, sehingga akan susah untuk mencapai visi misi pembangunan SDM berkualitas menguasai ilmu pengetahuan berwawasan luas,”ucap Sekda Kukar Sunggono, saat menyampaikan sambutan Bupati Kukar Edi Damansyah, pada acara Pengukuhan Bapak Asuh Stunting (BAS) pada Dandim 0906/Kukar Letkol Inf Jeffry Satria berlangsung di Gedung Darmawangsa Kodim 0906/Kkr, Senin 26 September 2022.

Turut hadir diacara tersebut, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana(DP2KB) Kukar, Dinas Kesehatan Kukar, Puskesmas Loa Ipuh, Mangkurawang dan Rapak Mahang.

Sunggono menyebut, berdasarkan peraturan Presiden nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, memberikan penekanan pentingnya pada konvergensi program dan kegiatan intervensi dalam mencapai target prevalensi stunting hingga 14 persen Tahun 2024.

Penekanan tersebut ucap Sunggono perlu mendapat dukungan, komitment kepemimpinan dan visi kepemerintahan, guna mendorong pilar strategi lainnya dalam upaya penurunan percepatan stunting, yaitu melalui peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu keluarga dan masyarakat.

“Percepatan penurunan stunting ini diharapkan adanya kerjasama yang serius antar OPD terkait sehingga mampu mewujudkan Kabupaten Kukar yang sejahtera dan bahagia generasi yang gemilang dimasa depan,” jelasnya.

Ditambahkan Sunggono anak yang terkena stunting sebenarnya bukan karena orang tuannya yang miskin.
Stunting terjadi karena gaya hidup orang tua, semoga kedepannya ada pendekatan edukasi yang tepat pada mereka, sehingga adanya perubahan perilaku dalam mengasuh anak yang baik dan benar.

“Kita harus optimis, mampu turunkan angka stunting Kukar dengan kerja bersama,” ucapnya.

Sekda menyebut lagi, upaya mencegah adanya stunting, pencegahan secara dini mendeteksi kemungkinan ibu yang akan melahirkan stunting, dimulai dengan mengedukasi agar tidak ada perkawinan dini dan melalui kepala KUA memastikan calon pengantin itu adalah calon yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat karena sudah suspek stunting itu agak susah sembuhnya dan malah tidak sembuh dan berulang infeksinya.

“Lebih baik mencegah agar tidak ada kasus stunting baru itu target kita ke depan dengan adanya Ragapantas dan Lokus stunting di Kukar ada 21 desa,” pungkasnya.(Adv 180/Andri)

Komentar
- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU

- Advertisement -