HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Potret dunia pendidikan di Kabupaten Kutai Kartanegara masih jauh dari kata ideal. Daerah ini masih kekurangan sekitar 4.000 guru.
Pengangkatan guru baru tidak seimbang dengan jumlah guru yang pensiun tiap tahunnya.
“Kukar sejak lama tidak ada proses pengangkatan guru PNS, sedangkan tiap tahun, guru pensiun jumlahnya lumayan banyak. Secara umum, kita kekurangan 4.000 guru, ” jelas Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdikbud Kukar, Irianto, Kamis 1 Oktober 2020 sore, di kantornya.
Dengan kondisi kekurangan guru, Bidang GTK menyiasati dengan pemberdayaan guru tenaga harian lepas (THL) dan pengangkatan guru tenaga honor sekolah (THS). Namun, tanpa mengenyampingkan pertimbangan profesionalisme.
“Profesionalisme dikedepankan, minimal guru THS bergelar sarjana yang bakal mengisi posisi sebagai guru kelas dan mata pelajaran,” ucapnya.
Kata dia, Disdikbud sudah melakukan pemerataan guru sebatas daerah perkotaan dan ibu kota kecamatan saja.
“Kalau untuk daerah terdalam dan tertinggal, sangat sulit dilakukan pemerataan guru. Didistribusikan guru THS juga gajinya hanya sekitar Rp 500 ribu per bulannya,” ujarnya.
Irianto juga menyinggung peran guru secara tatap muka guna mentransferkan ilmu pengetahuan dan membentuk karakter anak didik, masih sangat dibutuhkan.
Pembelajaran daring saat ini hanya imbas pandemi Covid-19. “10 tahun lagi pembelajaran online akan semakin masif, saat ini masih butuh peran guru di dalam kelas, ” pungkasnya.
Penulis: Andri