HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Direktur RSUD AW Sjahranie Samarinda dr David Hariadi Masjhoer memastikan fasilitas dan kapasitas tampung pasien COVID-19 di RSUD AW Sjahranie masih mencukupi di tahun 2021 ini. Namun untuk tenaga medis, diakuinya fluktuatif.
“Kalau fasilitas kita untuk perhitungan, kita melihat dari kasus 2020 lalu, Insyaallah cukup. Baik itu dari infrastruktur maupun peralatan. Namun yang fluktuatif itu tenaga medis,” ucapnya saat diwawancarai headlinekaltim.co.
Berdasarkan instruksi dari Kementrian Kesehatan, dr David Hariadi Masjhoer mengatakan dirinya telah mendapat instruksi dan amanah langsung Kemenkes untuk menjaga dan menjamin tenaga medis di RSUD AW Sjahranie.
“Tenaga medis kita ini, terus terang berdasarkan instruksi dari Kementerian juga, kita harus menjaga tenaga medis kita,” ujarnya.
“Menjaga ini kan memang terkait pengaturan jadwal, pengaturan ruangan dan sebagainya. Ini yang membuat kita memang harus membatasi, sehingga mereka tidak banyak kontak dan mereka bisa menjaga fisik serta kesehatannya,” lanjut dia.
Dr David Hariadi Masjhoer menyebut, menjadi tenaga medis ini tidak semudah membalik telapak tangan, yang dengan waktu singkat akan jadi perawat atau dokter. Terutama tenaga media yang khusus di tempatkan di ruang-ruang penanganan pasien COVID-19. Karena mereka dilatih dengan penanganan khusus pasien COVID-19, yang tentunya berbeda dengan penanganan pasien dengan kasus penyakit lainnya.
“Tenaga media ini juga kan tidak dalam waktu singkat ada. Kalau alat atau bangunan, kita bangun dalam waktu satu bulan bisa jadi. Atau kalau alat kita beli, 2 Minggu sudah ada. Nah, kalau sekarang tenaga medis ini harus 10 tahun baru ada. Terutama tenaga medis yang menangani pasien-pasien COVID-19, tentu mereka istimewa. Artinya tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 ini memang harus dilatih dulu. Lama-lama dan karena pengalaman sudah hampir setahun ini, akhirnya mereka terampil. Hanya saja memang perlu kita jaga kesehatan fisik dan mentalnya,” terang dr David Hariadi Masjhoer.
Untuk menghindari terjadinya penularan COVID-19 dan menjaga agar tenaga medis tidak jenuh dan tetap fresh, RSUD AW Sjahranie melakukan sistem rolling seluruh tenaga medis yang dilakukan sebulan sekali.
“Kita juga melakukan rolling untuk tenaga medis kita, seperti mereka yang awalnya bertugas penanganan di ruang pasien COVID-19, kemudian dirolling ke ruang perawatan lain, supaya mengurangi resiko dan kejenuhan. Apalagi dengan tenaga medis yang ditempatkan di ruang ICU khusus pasien COVID-19. Ini dilakukan sebulan sekali,” pungkasnya.
Penulis : Ningsih
Editor: Amin
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim