HEADLINEKALTIM.CO, SANGATTA – Warga Kabupaten Kutai Timur masih diselimuti kekhawatiran akan musibah banjir yang merendam segenap wilayah Kecamatan, seperti halnya beberapa waktu lalu.
Menanggapi akan hal itu, maka Anggota DPRD Kutim, Jimmi, ST mengakui kondisi banjir yang kerap melanda datangnya tiba – tiba tanpa bisa diprediksi dengan nalar manusia. “Saya ingat betul ditahun 1982 dan 2000 banjir serupa juga pernah terjadi jadi itu jaraknya 22 tahun. Itu hanya perhitungan teknis sewaktu-waktu bisa melenceng,” terang Jimmi.
Jimmi menegaskan dalam mengantisipasi terjadinya banjir, tentunya dibutuhkan langkah upaya bersama tidak akan mungkin tertangani apabila mengharapkan kewenangan satu instansi terkait saja.”Justru masyarakat memiliki peran penting, tentunya masyarakat perlu rasanya dibekali edukasi dalam penanggulangan banjir termasuk tekhnik penyelamatan evakuasi,” bebernya.
“Kita harapkan pemerintah itu mengambil pelajaran dari yang lalu, untuk bisa membina masyarakat juga agar mampu berperan dalam penanggulangan bencana terutama dalam hal evakuasi,” ucap legislatif dari parpol lPartai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Mengulas kembali peristiwa banjir pada Maret 2022, Jimi menghendaki adanya pembelajaran ke depannya terkait penanggulangan permasalahan banjir.(adv/rin)