HEADLINEKALTIM.CO – Desa Jenggolo tengah memacu langkahnya untuk menggali dan memanfaatkan potensi wisata secara optimal melalui pendekatan ekonomi kreatif. Dalam upaya tersebut, Bapak Muhammad Irfan Islami, SE., M.S.E., seorang dosen dan pembimbing mahasiswa, memberikan wawasan berharga mengenai pentingnya memanfaatkan potensi desa secara komprehensif. Menurut beliau, untuk memastikan keberlangsungan dan daya tarik desa wisata, harus ada keunikan dan daya tarik yang mampu memikat pengunjung dalam jangka panjang.
Potensi Desa Jenggolo dibagi menjadi dua kategori utama: potensi fisik dan non-fisik. Potensi fisik meliputi sumber daya alam seperti tanah, air, perikanan, peternakan, dan tenaga manusia, sedangkan potensi non-fisik meliputi aspek sosial, budaya, lembaga sosial, dan kreativitas masyarakat. Bapak Irfan menekankan bahwa wisata yang tidak autentik dan kurang terhubung dengan masyarakat lokal cenderung tidak akan bertahan lama.
Salah satu daya tarik utama dari Desa Jenggolo adalah Sumber Songo, yang dikenal dengan situs religiusnya. Pengelolaan berbasis kemitraan menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan potensi ini. Dalam sesi Focus Group Discussion (FGD), permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan pariwisata di desa ini terungkap. Dampak dari pandemi COVID-19 menjadi salah satu tantangan utama yang menyebabkan penurunan jumlah pengunjung dan berhentinya aktivitas wisata di Sumber Songo.
Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengelolaan wisata sangat penting. Bapak Irfan menegaskan perlunya kerjasama antara BUMDes dan paguyuban setempat untuk memastikan alokasi dana dilakukan secara efektif dan bijaksana. Selain itu, beliau mendorong mahasiswa untuk berkontribusi dalam pengembangan model bisnis dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam hal laporan keuangan.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Jenggolo juga mengalami dampak signifikan akibat pandemi. Banyak usaha yang sebelumnya berjalan lancar kini terhenti. Salah satu daya tarik dari Sumber Songo adalah kesenian lokal seperti pembuatan patung, yang membutuhkan dukungan dalam hal pemasaran dan alat produksi. Dengan bantuan yang tepat, diharapkan perekonomian masyarakat desa dapat pulih dan berkembang.
Melihat potensi dan tantangan yang ada, Desa Jenggolo memiliki kesempatan besar untuk berkembang menjadi desa wisata berbasis ekonomi kreatif yang sukses. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan pihak terkait diharapkan dapat mewujudkan visi tersebut. Dengan upaya bersama, Desa Jenggolo bisa menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan.
Tayang di kumparan.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim