26.1 C
Samarinda
Wednesday, October 16, 2024

Bjorka Kembali Beraksi, 6 Juta Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Jokowi

HEADLINEKALTIM.CO – Peretas terkenal Bjorka kembali membuat geger dunia maya Indonesia. Kali ini, Bjorka diduga membocorkan jutaan data pribadi yang bersumber dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Tidak tanggung-tanggung, sekitar 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diklaim telah dicuri dan dijual di forum gelap Breach Forums. Yang lebih mencengangkan, beberapa data yang bocor tersebut termasuk milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kedua putranya, Gibran Rakabuming Raka serta Kaesang Pangarep.

Informasi kebocoran data ini pertama kali disampaikan oleh Teguh Aprianto, pendiri Ethical Hacker Indonesia, dalam unggahannya di platform media sosial X (sebelumnya Twitter) D pada Rabu (18/9). Teguh mengungkapkan bahwa Bjorka, peretas yang sudah beberapa kali muncul dengan aksi-aksi kontroversial, menawarkan data tersebut dengan harga sekitar Rp150 juta.

“Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yang bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, nomor telepon, email, dan lain-lain,” ujar Teguh dalam unggahannya. Ia juga menyebut bahwa data milik Presiden Jokowi, putra-putranya, serta beberapa menteri penting seperti Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, turut masuk dalam sampel data yang dibocorkan.

Teguh juga membagikan tangkapan layar dari Breach Forums, yang menunjukkan unggahan Bjorka pada September 2024. Dalam unggahan tersebut, Bjorka mengklaim telah mencuri total 6,6 juta data yang kemudian dijual dengan harga US$10 ribu atau sekitar Rp153,1 miliar.

“Bersama dengan sampel ini, kamu akan mendapatkan informasi pribadi tentang Presiden Indonesia dan putra-putranya yang bodoh, serta data tentang Menteri Keuangan dan menteri lainnya yang tidak berguna,” demikian bunyi keterangan Bjorka dalam forum tersebut. Komentar sarkastis ini jelas memperlihatkan motif Bjorka yang lebih dari sekadar pencurian data, tetapi juga ingin mempermalukan para tokoh penting negara.

Bukan hanya Teguh yang mengungkapkan dugaan kebocoran ini. Perusahaan keamanan siber internasional, Falcon Feeds, juga menyoroti kasus ini melalui akun X mereka. Dalam cuitan mereka, Falcon Feeds menyebut bahwa seorang anggota forum pembobolan mengklaim telah membocorkan data dari DJP. Data yang bocor dikabarkan berisi informasi pribadi seperti nama, NIK, NPWP, alamat, email, nomor telepon, dan tanggal lahir. Meski demikian, Falcon Feeds juga menegaskan bahwa keaslian dari klaim ini masih belum terverifikasi secara penuh.

“Seorang anggota forum pembobolan mengklaim telah membocorkan data dari Direktorat Jenderal Pajak, otoritas pajak resmi Indonesia. Data yang bocor tersebut dilaporkan berisi informasi pribadi seperti nama, NIK (Nomor Induk Kependudukan), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), alamat, email, nomor telepon, dan tanggal lahir. NB: Keaslian klaim ini belum diverifikasi,” tulis Falcon Feeds dalam unggahannya.

Menanggapi insiden kebocoran data ini, Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) segera merespons. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, Dwi Astuti, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan investigasi mendalam terkait dugaan kebocoran ini.

“Saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman,” ujar Dwi melalui pesan teks kepada CNN Indonesia pada Rabu (18/9). Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi lebih lanjut mengenai hasil investigasi DJP.

Meski demikian, publik semakin khawatir terhadap isu kebocoran data yang terus menghantui Indonesia. Sebelumnya, Bjorka juga pernah terlibat dalam beberapa kasus kebocoran data yang melibatkan informasi sensitif warga negara, termasuk data dari KPU, BPJS Kesehatan, dan institusi lainnya. Aksi Bjorka yang berulang ini menimbulkan pertanyaan besar terkait sistem keamanan siber di Indonesia, terutama dalam menjaga data sensitif warga negara.

Artikel Asli baca di cnnindonesia.com

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -

TERBARU

POPULER