HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Sejak ditetapkannya Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur (Kaltim), beberapa nama tokoh nasional disiapkan sebagai Kepala Badan Otorita IKN Nusantara.
Masyarakat Kaltim pun menaruh harapan besar, tokoh-tokoh lokal juga dapat diperhitungkan Presiden Joko Widodo untuk menjadi Kepala Otorita IKN.
Mencuat 5 usulan nama-nama Kepala Badan Otorita IKN Nusantara dari Kaltim, yang diusulkan oleh Aliansi Pimpinan Ormas Daerah Kalimantan Timur. Mereka adalah Gubernur Kaltim Isran Noor, Gubernur Kaltara periode 2016-2021, Irianto Lambrie, Mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim HM Sa’bani, Mantan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dan Mantan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan bahwa hak siapa saja untuk mengusulkan nama menjadi Kepala atau Badan Otorita IKN Nusantara, terlebih banyak tokoh lokal yang memiliki kemampuan yang juga tidak kalah dengan tokoh lain dari luar Kaltim.
“Tidak apa-apa, kan hanya nama saja. Itu namanya orang dukung mendukung boleh saja. Kalau saya tidak usah, banyak yang lebih hebat dari saya,” ujarnya, usai menghadiri acara silaturahmi bersama dua pejabat Pemprov yang telah memasuki masa purna tugas di Pendopo Odah Etam Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Rabu 2 Februari 2022.
Soal mantan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, menurut dia adalah hal yang bagus.
“Tidak apa-apa bagus saja, banyak peluang kita. Termasuk Sa’bani, mantan Sekda kan punya kapasitas untuk itu. Banyak yang punya kemampuan di daerah,” katanya.
Mantan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat menjadi narasumber salah satu stasiun radio nasional mengatakan, dirinya siap jika masuk dalam kandidat Kepala Otorita IKN Nusantara.
“Ya, mudah-mudahan, saya berusaha semaksimal mungkin. Ini penting menjadi catatan perjuangan teman-teman lain di Kaltim,” ujarnya.
Dikatakannya, banyak anugrah yang diberikan Tuhan kepada bumi Kalimantan Timur. Tidak hanya menjadikan Kaltim sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam, tetapi juga budaya lokal yang luar biasa. Namun kata dia, masyarakat lokal yang belum dapat maksimal memanfaatkan kekayaan alam Kaltim, justru kata dia, lebih banyak dinikmati oleh orang luar Kaltim.
“Ada sisi lain yang membuat kita harus care dan perhatian terhadap IKN Nusantara. Saya melihatnya ada 4 anugrah pada Kaltim. 3 anugrah sebelumnya, kita sudah banyak belajar dan kita belum bisa memanfaatkan dengan maksimal,” katanya.
“Pertama, sejak 100 tahun yang lalu, kita sudah memanfaatkan migas di Kaltim. Setelah migas, kita asik menebang kayu di tahun 1970-an. Luar biasa, separuh hutan kita ditebang dan kita tidak bisa memanfaatkan maksimal. Ketiga, kita asik bermain batubara, ini juga akan berakhir. Dan keempat, kita dianugerahkan IKN Nusantara,” sambungnya.
Pria yang juga adalah salah satu wartawan senior di Kaltim ini berharap, putra dan putri daerah juga dapat dipertimbangkan oleh Presiden untuk menempati posisi-posisi strategis di dalam Otorita IKN Nusantara.
“Jadi IKN Nusantara, kita manfaatkan semaksimal mungkin, agar nanti kita tidak marah. Saya setuju Kaltim berusaha agar di Badan Otorita ada putra daerah Kaltim dan diberikan ruang bagi putra Kaltim,” harapnya.
Penulis : Ningsih