HEADLINE KALTIM, SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menilai tarif tol Balikpapan-Samarinda sebesar Rp1.200 per kilometer masih dalam batas wajar.
Besaran tarif jalan tol tersebut sesuai dengan nilai investasi pembangunannya.
Isran membandingkan tarif jalan tol Balsam dengan jalan tol di Pulau Jawa yang telah lama beroperasi. Pengelola mempertahankan tarifnya Rp 300 sampai Rp 700 per Km.
“Normal itu, normal. Rp 1.500 juga normal kalau dibangun yang nanti akan datang. Sesuai dengan nilai investasinya,” kata Isran diwawancarai usai hadiri puncak Peringatan Hari Anti Narkotika di Balai Rehabilitasi Narkoba Tanah Merah, 26 Juni lalu.
“Jalan-jalan tol di Indonesia itu ada yang masih Rp300 per Km. Ada Rp 500, ada Rp 700. Sesuai dengan kapan dibangunnya. Wajar lah itu,” katanya lagi.
Dia kemudian berbalik tanya soal tarif jalan tol Balsam. “Apa yang nggak wajar sekarang? Ada pertanyaan nggak?” katanya.
Sang Gubernur juga tak khawatir jalan tol Balsam akan sepi karena tarif tersebut. Alasannya, pengguna jalan yang mampu membayar, akan masuk jalan tol. Sedangkan mereka tak mampu membayar dapat melewati jalan arteri yang juga terus diperbaiki.
“Nggak apa-apa, nggak sepi (jalan tol). Kan direhab terus itu (jalan arteri) diaspal. Kan itu orang-orang yang tidak memiliki kemampuan, jalan lah lewat arteri (jalan lama). Orang-orang yang mampu, jalan lah lewat tol,” ujarnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PUPR, penetapan tarif tol bagi Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 2, 3 dan 4 dari Samboja Menuju Simpang Pasir untuk golongan I sebesar Rp75.500 dan golongan II sebesar Rp113.000.
Sedangkan dari Samboja Menuju Simpang Jembatan Mahkota 2 untuk golongan I sebesar Rp83.500 danngolongan II sebesar Rp125.500.
Penulis: Amin