HEADLINEKALTIM.CO, SENDAWAR – Bencana tanah longsor akibat abrasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam melanda Kampung Tering Lama, RT 002, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (7/1/2025) pagi, dipicu oleh hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut, memicu pergerakan tanah di sepanjang DAS Mahakam.
Menurut laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kalimantan Timur, curah hujan tinggi selama beberapa hari terakhir menjadi faktor utama abrasi sungai yang memicu longsor.
Tanah longsor ini menimbulkan dampak besar pada infrastruktur dan ekonomi warga Kampung Tering Lama. Berikut kerugian yang dilaporkan empat keramba ikan patin yang berisi 2.000 ekor ikan milik warga rusak, bersama satu perahu ces milik Irenius Avun, dengan total kerugian mencapai Rp600 juta. Satu rumah milik Stefan Rical Jiu hancur akibat pergerakan tanah. Panjang abrasi mencapai lebih dari 50 meter, memengaruhi 10 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di sekitar lokasi.
Pemerintah dan pihak terkait segera melakukan penanganan darurat untuk mengurangi dampak bencana. Beberapa langkah telah diambil, meliputi Koordinasi lintas sektor oleh Pusdalops PB BPBD Provinsi dengan BPBD Kabupaten Kutai Barat dan muspika setempat. Pengamatan, pendataan, dan kaji cepat oleh Tim BPBD untuk menilai kerusakan dan kebutuhan warga terdampak. Diskusi dengan dinas terkait mengenai relokasi warga dari zona rawan longsor. Imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan potensi longsor susulan.
Proses penanganan menghadapi beberapa kendala, antara lain Kondisi tebing curam di sekitar lokasi abrasi, menyulitkan evakuasi. Potensi longsor susulan, karena pergerakan tanah masih aktif. Cuaca buruk, dengan prediksi hujan intensitas sedang hingga lebat dari BMKG hingga 12 Januari 2025.
Warga yang terdampak sangat membutuhkan bantuan logistik, termasuk Makanan siap saji, air bersih, selimut dan pakaian dan obat-obatan serta kebutuhan dasar lainnya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak menempati rumah di wilayah rawan longsor, memprioritaskan keselamatan diri dan keluarga, melaporkan kondisi darurat ke BPBD, kantor kecamatan, atau aparat keamanan seperti Babinsa dan Babinkamtibmas.
BMKG melaporkan wilayah Kalimantan Timur masih akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada malam hingga dini hari selama beberapa hari ke depan. Kondisi ini meningkatkan risiko longsor susulan di DAS Mahakam dan wilayah sekitarnya.
Bencana ini kembali mengingatkan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman hidrometeorologi, terutama di kawasan rawan seperti DAS Mahakam.
Artikel Asli baca di rri.co.id
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim