HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau menerbitkan 100 eksemplar Kamus Bahasa Barrau pada edisi pertama tahun 2023.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau, Yudha Budi Santosa menyampaikan, penerbitan kamus tersebut merupakan inisiatif tokoh masyarakat Berau yang berkecimpung di bidang budaya.
“Kemudian kita seminarkan, validasi dan sebagainya. Ketika sudah layak, kita cetak dan terbitkan,” jelasnya pada Headlinekaltim.co.
Dikatakannya, setelah Kamus Bahasa Barrau diterbitkan, pihaknya akan membagikan kamus tersebut kepada sejumlah pihak. Termasuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Berau.
“Bahwa bahasa asli Berau ini mau kita lestarikan supaya masyarakat masih menggunakan bahasa Berau dalam pergaulan sehari-hari,” ungkapnya.
Disampaikannya, untuk sementara ada sekitar 100 eksemplar buku yang dicetak dan akan disebarluaskan ke perpustakaan sekolah, kecamatan, dan kampung.
“Jadi nanti kita cetak lagi. Beberapa waktu lalu kita sudah bagikan ke bupati, wakil bupati Kejari, kepada dinas-dinas, dan sebagainya,” tuturnya.
Kata dia, penulisnya merupakan budayawan di Berau. Namun, setelah naskahnya rampung, dia sudah meninggal.
“Nanti melalui ahli warisnya yang akan menerima penghargaan tersebut atas jasanya mengumpulkan kata-kata dalam bahasa Berau dan diterbitkan menjadi kamus,” bebernya.
Menurutnya, penutur Bahasa asli Berau mulai berkurang. Untuk itu, pihaknya berupaya melestarikan mulai dari sejarah, budaya, naskah kuno, bahasa, dan sebagainya.
“Karena Bahasa Berau juga menjadi warisan budaya yang harus dijaga dan untuk menjaga salah satunya kita buat kamusnya,” ucapnya.
Yudha berharap melalui terbitnya kamus tersebut nantinya dapat dipergunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah atau muatan lokal untuk dapat dipelajari. “Sehingga Bahasa Berau akan tetap lestari,” pungkasnya. (Riska)