HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Upaya penyelundupan minuman keras (miras) ilegal dari wilayah perbatasan Malaysia ke Indonesia kembali digagalkan oleh Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia. Kali ini, kesigapan pasukan dari Batalyon Zeni Tempur 8/Sakti Mandraguna (Yonzipur 8/SMG) asal Makassar berhasil menggagalkan distribusi 360 botol dan kaleng bir ilegal di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Komandan Satgas Pamtas RI–Malaysia Letkol CZI Imam Subekti menjelaskan bahwa penyelundupan tersebut berhasil digagalkan pada Selasa dinihari, 15 Maret 2025, oleh patroli Pos Komando Taktis (Poskotis) yang dipimpin oleh Lettu CZI Junardi.
Sebanyak 12 personel menghentikan sebuah mobil minibus Daihatsu Xenia berpelat KU 8189 SA yang mencurigakan saat melintas di Jalan Malinau–Desa Salap, Kecamatan Malinau Utara. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan ratusan botol dan kaleng bir bermerek Huster yang disembunyikan di bagian belakang kendaraan.
“Kami sita minuman keras jenis bir merek Huster, dalam kemasan botol dan kaleng seluruhnya 360 unit, dari seorang warga sipil,” ujar Letkol Imam Subekti, Rabu (16/4/2025).
Pengemudi mobil yang berinisial D (39), mengaku sebagai warga Desa Tumatalas, Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, wilayah yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia. Saat dimintai keterangan, D tidak dapat menunjukkan izin resmi untuk membawa dan mengedarkan minuman keras tersebut.
Dari hasil interogasi awal, D mengaku membeli bir tersebut dari wilayah Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, dan berencana menjualnya kembali ke dua wanita berinisial DS dan BL yang berdomisili di wilayah Malinau.
Letkol Imam Subekti menyebutkan bahwa seluruh barang bukti kini diamankan di Pos Kotis Satgas Pamtas Yonzipur 8/SMG. Selanjutnya, kasus ini akan diserahkan ke pihak kepolisian untuk proses hukum lanjutan sesuai kewenangan.
Pada kesempatan yang sama, Imam menyampaikan apresiasinya kepada prajurit yang telah bertugas dengan penuh tanggung jawab. Ia menegaskan bahwa peran Satgas Pamtas tidak hanya menjaga tapal batas negara, tetapi juga sebagai garda depan mencegah masuknya barang-barang ilegal yang berpotensi merusak tatanan sosial dan generasi muda.
“Kami akan terus meningkatkan intensitas pengawasan demi menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan,” tegasnya.
Dari markas Kodam VI/Mulawarman di Balikpapan, komando yang membawahi wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan itu menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pengamanan perbatasan.
Artikel Asli baca di antaranews.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim