22.1 C
Samarinda
Sunday, September 15, 2024

Puji : Komisi IV DPRD Kaltim akan Turun ke Sekolah, Melihat Penegakan Prokes

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati mengungkapkan hasil pertemuan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam rangka membahas psikis siswa selama menjalani sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

“Pertemuan itu membahas banyak hal, diantaranya perilaku siswa saat lebih banyak belajar di rumah dan upaya IDI menciptakan suatu terobosan yang dapat merangsang motorik anak atau siswa,” ungkap, Selasa kemarin.

Legislatif dari fraksi Demokrat ini menyebut menjalani pembelajaran jarak jauh menyebabkan anak didik jenuh. Bahkan kejenuhan tersebut mempengaruhi mereka secara psikis, termasuk Orangtua anak didik.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka antara guru dan siswa akan merangsang stimulus, jika dibandingkan dengan anak didik saat belajar di rumah.

“Anak-anak mulai jenuh secara psikis, karena anak-anak usia dini tidak hanya edukasi yang diperlukan, tapi stimulus tatap muka, tatap mata, sentuhan tangan menjadi edukasi yang tepat. Sementara saat ini mereka tidak mendapatkan itu,” kata Puji Setyowati.

Melihat situasi tersebut, IDI, kata istri Walikota Samarinda ini menciptakan permainan yang dapat merangsang motorik dengan media yang ada.

“Di rumah anak-anak lebih banyak bermain dan melalui permainan, anak-anak mudah memahami. Sehingga IDI membuat permainan yang merangsang motorik anak-anak, belajar sambil bermain, sehingga mereka menikmati dan tidak jenuh,” ujarnya.

Puji sapaan akrabnya mengakui proses pembelajaran jarak jauh menyebabkan munculnya rasa tidak nyaman, baik bagi guru, siswa dan orangtua.

Namun demikian, pada pembelajaran langsung tatap muka yang akan dilaksanakan mulai Januari 2021 mendatang, Puji meminta pelaksanaannya harus sesuai ketentuan serta penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Belajar tatap muka nanti pasti akan ada proses, ketentuannya kalau kondisi aman. Misalnya, kalau satu kelas sebelumnya diisi 30 siswa, maka nanti diisi 15 siswa. Ini semua pasti pengaruh pada tata kelas, itu yang harus dipersiapkan pihak sekolah,” kata dia.

“Tidak semua diperlakukan serentak, hanya sekolah yang memenuhi kriteria yang boleh,” lanjut Puji.

Komisi IV DPRD Kaltim kata Puji , akan turun langsung ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi, simulasi dan sosialisasi yang berkaitan dengan penegakan protokol kesehatan.

Puji juga menegaskan dan meminta kepada pihak sekolah untuk tidak membuka kantin saat sekolah mulai masuk nanti. Pasalnya, aktivitas kantin sekolah rentan menjadi tempat berkumpul, sehingga potensi penularan Covid-19 dapat terjadi.

“Tidak boleh membuka kantin, makanan harus bawa sendiri dari rumah, termasuk alat makan. Karena kantin rentan bertumpuk anak-anak menunggu makanan,” tegasnya. (ADV)

Penulis : Ningsih
Editor : Amin

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -

TERBARU

POPULER