HEADLINEKALTIM.CO, UJOH BILANG – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan dasar masyarakat melalui pembangunan fasilitas pengolahan air limbah. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP), Pemkab Mahulu mempercepat pembangunan Water Treatment Plant (WTP) guna memastikan distribusi air bersih yang aman dan berkualitas.
Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam akselerasi pembangunan sektor ini, terutama untuk perencanaan WTP yang telah rampung. Hal ini disampaikan dalam pernyataannya di Ujoh Bilang pada Senin (16/12/2024).
“Terima kasih kepada Dinas PUPR-PKP bersama pihak terkait yang terus mengakselerasi pembangunan di sektor air limbah. Perencanaan pembangunan WTP sudah selesai, dan ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Bupati Bonifasius.
Bupati menekankan bahwa seluruh pembangunan harus mengacu pada regulasi yang jelas, terutama terkait analisis manajemen dampak lingkungan (AMDAL). Regulasi ini menjadi landasan hukum agar pelaksanaan pembangunan tidak menimbulkan masalah di masa depan.
Kajian mendalam terkait kualitas air baku juga telah dilakukan dengan melibatkan tim dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Tim ini memastikan bahwa standar 4K (kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan) terpenuhi sesuai dengan Permenkes Nomor 2 Tahun 2023 tentang Kesehatan Lingkungan.
“Meski ditemukan bakteri pada air baku, solusi sudah ada, dan tindakan langsung dilakukan. Kami memastikan air yang didistribusikan kepada masyarakat aman untuk digunakan,” tambah Bupati Bonifasius.
Saat ini, WTP di Mahulu memiliki kapasitas pengolahan sebesar 50.000 meter kubik, yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Namun, dengan pertumbuhan populasi yang terus meningkat, kapasitas ini harus ditingkatkan di masa mendatang.
Bupati menegaskan pentingnya penyediaan lahan yang mencukupi untuk pengembangan WTP di masa depan. “Jumlah pelanggan dan penduduk terus bertambah setiap tahun. Maka, kebutuhan lahan harus dipastikan mencukupi untuk ekspansi kapasitas WTP,” jelasnya.
Bupati Bonifasius juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pembangunan WTP dan jaringan distribusi air bersih. Infrastruktur air bersih tidak hanya menjadi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga menjadi faktor pendukung utama bagi investasi di Mahulu, seperti pembangunan hotel dan penginapan.
“Pembangunan WTP harus sejalan dengan jaringan distribusi air bersih agar kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan investasi dapat masuk ke Mahulu,” tegasnya.
Artikel Asli baca di rri.co.id
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim