HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Badan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kukar mengusulkan penerimaan 1.200 formasi guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Usulan ini untuk mengatasi kekuarangan guru di Kukar.
“Kita usulkan 1.200 guru berstatus P3K. Saat ini sedang proses penginputan data formasi guru ke sistem BKN, batas terakhir input 28 Februari 2021,” jelas Sekretaris BKPSDM Kukar, Rahmadi, belum lama ini.
Dikonfirmasi secara langsung, Kabid SMP Disdikbud Kukar, Hajerin mengakui dari 1.200 formasi guru berstatus P3K yang diusulkan, didominasi untuk memenuhi kekurangan kebutuhan guru mata pelajaran(mapel) untuk jenjang SMP.
“Di 18 Kecamatan se Kukar, kita masih kekurangan banyak guru mapel,” jelas Hajerin, Kamis 4 Februari 2021, di ruang kerjanya.
Dirinya mengakui, nantinya ada proses seleksi bagi calon guru P3K tersebut, dan berharap yang ikut seleksi banyak yang lulus, dan kepada guru honor yang akan ikut seleksi diharapkan sudah dipersiapkan sejak jauh hari.
“Kalau banyak yang gugur, Kukar semakin kekurangan lagi gurunya, ” ucapnya.
Terpisah, Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Disdikbud Kukar, Pujianto mengatakan, usulan BKPSDM untuk formasi calon guru P3K masih jauh dari harapan usulan Disdikbud. Sesuai data, Kukar saat ini masih alami kekurangan sebanyak 1.600 guru.
“Kalau BKPSDM sudah sanggup 1200 calon guru yang mau diapakan lagi, padahal kita usulkan 1.600 guru,” ucapnya.
Puji memastikan Kukar dalam empat tahun ke depan akan kekurangan guru lagi, karena tiap tahun banyak yang pensiun. Saat ini jumlah guru di Kukar dari jenjang PAUD sampai dengan SMP berjumlah 11.480 guru, yang mengabdi di sekolah negeri dan swasta.
“Sampai tahun 2025 nanti, guru yang akan pensiun mencapai 500 guru, rata-rata tiap tahun 125 guru masuk pensiun, ” jelasnya.
Usulan 1.200 formasi guru berstatus P3K tersebut menurut Puji menjadi angin segar, untuk mengisi kekurangan guru di sekolah di Kukar yang berjumlah 1.185 sekolah.
“Guru honor yang sudah terdaftar di dapodik akan diakomodir, namun tetap memperhatikan kualitas SDM,” pungkasnya.
Penulis: Andri
Editor: Amin