HEADLINEKALTIM.CO – Di tengah perubahan dinamis industri internet, Desa Banteng di Tersono, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menjadi saksi peluncuran layanan internet desa yang mengubah wajah pendidikan lokal. Dalam momen bersejarah yang berlangsung pada Kamis, 8 Agustus 2024, sejumlah pelajar dengan antusias melihat video edukasi melalui kanal YouTube, menandai langkah maju dalam akses pendidikan digital.
Kapasitas jaringan Indonesia Internet Exchange (IIX) kini telah meningkat, mampu mendukung trafik lebih dari 13 Tbps. Hal ini menjadi sorotan utama Muhammad Arif, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), yang terpilih kembali untuk periode 2024-2028 pada 24 September 2024. Dalam pernyataannya, Arif menekankan bahwa “Ini merupakan pencapaian signifikan yang diraih bersama,” menggarisbawahi kolaborasi dan dedikasi seluruh anggota APJII.
Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Salah satu fokus utama Arif adalah pengembangan sumber daya manusia di sektor teknologi. Ia mengungkapkan adanya inisiatif pelatihan yang bertujuan untuk memperkuat kompetensi di bidang ini. “Saya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh anggota APJII atas dedikasi dan dukungan yang konsisten,” tuturnya.
Peluncuran layanan internet desa di Batang bukan hanya tentang koneksi, tetapi juga tentang memberikan akses yang lebih baik bagi pelajar untuk mengeksplorasi materi pembelajaran yang bermanfaat. Dengan adanya koneksi internet yang lebih cepat dan stabil, peluang untuk belajar secara daring semakin terbuka lebar.
Pengembangan Wilayah dan Infrastruktur
Dalam rencana ke depan, APJII akan mengembangkan sejumlah wilayah baru untuk meningkatkan layanan. Muhammad Arif menyebutkan bahwa ada 15 wilayah yang akan melaksanakan musyawarah wilayah (muswil), sebagai langkah untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan lokal.
“Pengembangan infrastruktur dan layanan kepada anggota yang perlu ditingkatkan adalah prioritas kami,” jelas Arif. Ia menekankan pentingnya program kerja yang tidak hanya relevan dengan kondisi saat ini, tetapi juga proaktif dalam merespons dinamika industri yang terus berubah. “Kita harus mengantisipasi perubahan global yang cepat,” tambahnya.
Artikel Asli baca di mediaindonesia.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim