HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Hasil penelitian lapangan soal Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) oleh BRIDA Kukar dengan Unit Layanan Strategis Percepatan Pembangunan Inovasi Daerah (UIS-PPID) Unmul Samarinda mengungkap kendala petani mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Petani Muara Kaman mengeluh sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi meskipun sudah terdaftar di e-RDKK,” kata Prof Dr Suyadi dari Unmul saat paparan akhir seminar akhir Indeks NTP, Selasa 6 Agustus 2024.
Seminar dihadiri Kepala BRIDA Maman Setyawan dan Kabid Ekonomi dan Pembangunan Daerah Karno, serta perwakilan OPD dan Kecamatan.
Prof Suyadi menjelaskan hasil perhitungan NTP dilaksanakan di tujuh kecamatan, meliputi Marang Kayu, Muara Badak, Loa Kulu, Tenggarong Seberang, Muara Kaman, Sebulu, dan Kota Bangun. Rata-rata NTP tanaman padi 104,14 persen, sedangkan NTP perkebunan sebesar 111,95 persen. Terbesar adalah komoditas kelapa sawit.
“Ini menunjukkan petani tanaman pangan dan kebun di Kukar masih sejahtera,” ungkapnya.
Prof Suyadi menyarankan agar petani dengan NTP di bawah 100 persen membutuhkan pendampingan maksimal penyuluh pertanian lapangan (PPL) guna mensosialisasikan bibit unggul, penerapan teknik budidaya, dan pemakaian pupuk yang benar.
Adapun petani dengan NTP yang di bawah 100 persen adalah petani padi sawah karena berbagai kendala. “Kami menyarankan, agar pemerintah mengawasi pembuangan limbah batu bara, agar tidak mencemari persawahan yang berada di bagian hilir,” kata Suyadi.
Perwakilan Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar Sofyan mengakui, NTP tanaman pangan memang masih rendah jika dibandingkan dengan NTP tanaman perkebunan.
“Persoalan seperti pupuk subsidi sulit didapat, alih fungsi lahan, kekurangan petani muda, serta kekurangan PPL. Untuk tahun depan saja, banyak PPL yang sudah masuki masa pensiun,” kata Sofyan.
Kepala BRIDA Kukar Maman Setyawan mengatakan kegiatan seminar bukan hanya membahas indeks NTP. Kajian strategis ini ingin menghasilkan ketersambungan hubungan lumbung pangan masyarakat (LPM) dengan pelaku pasar.
“Semoga kajian dan seminar akhir ini memberikan manfaat besar kepada pengambil kebijakan demi kemanfaatan di bidang pertanian,” demikian Maman.(Andri)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim