HEADLINEKALTIM.CO – Dalam era digital saat ini, pembatasan screen time atau waktu layar menjadi perhatian utama bagi kesehatan mata, terutama pada anak-anak. Penggunaan gawai yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mata, memicu berbagai masalah seperti mata lelah hingga gangguan penglihatan yang serius.
Dr. A Kentar Arimadyo S, dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Mata JEC Candi Semarang, mengungkapkan pentingnya membatasi durasi layar dalam Talkshow JEC Health Talk yang diselenggarakan di Hotel Metro Park View Semarang pada Selasa (13/08/2024). Topik diskusi kali ini adalah “Hidup Lebih Produktif dengan Mata Baru,” bekerja sama dengan Radio Idola Semarang.
“Screen time adalah waktu yang dihabiskan untuk menatap layar gadget seperti smartphone dan smart TV. Jika berlebihan, screen time dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada mata,” ujar Dr. Kentar saat acara yang dipandu oleh host Donny Asyhar.
Menurut Dr. Kentar, kini banyak anak-anak yang mengalami lazy eye atau kelainan refraksi, termasuk miopia, di usia dini yang seringkali tidak terdeteksi oleh orang tua. “Anak-anak ini sebenarnya pintar, namun sering kali mereka mengalami kesulitan saat melihat papan tulis atau menjawab soal. Ini menjadi masalah besar karena dapat mempengaruhi prestasi akademis mereka,” jelasnya.
Selain itu, Dr. Kentar mengungkapkan adanya fenomena “tsunami miopia” pasca-pandemi Covid-19, di mana kasus miopia pada anak-anak dan remaja meningkat 1,4 hingga 3 kali lipat pada tahun 2020 dibandingkan lima tahun sebelumnya. Miopia adalah kondisi penglihatan di mana seseorang dapat melihat objek yang dekat dengan jelas tetapi kesulitan melihat objek dari jarak jauh.
Dokter Kentar menekankan, kesehatan mata tidak hanya bergantung pada pengurangan screen time, tetapi juga pada kebiasaan sehari-hari. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kesehatan mata kita, yakni what you eat, what you do, and what you think (apa yang Anda makan, apa yang Anda lakukan, dan apa yang Anda pikirkan).
“Makanan yang sehat dan aktivitas fisik yang cukup sangat penting untuk kesehatan mata. Mata kita memerlukan nutrisi dan oksigen yang cukup, yang didapat melalui makanan bergizi dan olahraga,” tambahnya.
Kesehatan mata berperan besar dalam produktivitas manusia. Sekitar 85 persen produktivitas kita bergantung pada fungsi mata. “Mata adalah indera utama kita untuk belajar dan beraktivitas. Jika mata terganggu, produktivitas dan kualitas hidup kita bisa menurun,” tegas Dr. Kentar.
Artikel Asli baca di radioidola.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim