HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG- Banyaknya PNS di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Disdikbud) Kutai Kartanegara memasuki masa pensiun, berpengaruh terhadap jumlah Kepala Sekolah (Kepsek). Stok calon Kepsek yang tersisa lima orang saja.
“Kita akui, tiap tahun banyak yang pensiun, terus ada juga yang meninggal, seharusnya sudah ada pergantian, namun jumlah Cakepsek juga sangat terbatas,” jelas Plt Kadisdikbud Kukar, Ikhsanuddin Noor, di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Menurut Ikhsan, telah dilakukan seleksi subtansial bagi Cakepsek. Peserta uji subtansial ada 105 guru, tetapi sebanyak enam orang mengundurkan diri karena sakit. “Mudah-mudahan 99 orang guru yang ikut uji subtansial lolos semua sehingga bisa dilanjutkan ke tahap pendidikan dan latihan saja,” jelasnya.
Untuk menuju Diklat Cakepsek, lanjut dia, Disdikbud belum tahu kapan akan digelar karena tergantung kesanggupan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah(LP2KS) Kemendikbud RI. Sebab, LP2KS tidak punya perwakilan di daerah dan harus melayani seluruh wilayah se-Indonesia.
“Lebih bagus LP2KS ada perwakilan di tiap provinsi, jadi daftar tunggu tidak lama. Kami ngajukan permohonan Diklat di tahun ini belum ada respon juga, ” ucapnya.
Mantan Sekretaris Dispenda Kukar ini mengaku prihatin dengan kondisi Kepsek yang masih bertahan dan mengabdi selama dua periode tanpa ada regenerasi. “Terimakasih atas pengabdian Kepsek yang masih bertahan, tugasnya saat ini lebih berat. Selain mengelola keuangan sekolah, juga bagaimana mengelola sekolah di saat pandemi COVID-19,” pungkasnya.
Penulis: Andri
Editor: Mh amal