23.7 C
Samarinda
Friday, December 6, 2024

Kukar Punya Kandidat Sekolah Rujukan Google Terbanyak se-Indonesia

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Dalam urusan peningkatan kualitas pendidikan, Kukar tidak main-main. Kini, kabupaten ini memiliki Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG) terbanyak se-Indonesia.

Plt Kabid SMP Disdikbud Kukar, Emi Rosana Saleh, Jum’at 1 Oktober 2024 mengatakan hal tersebut. “Kukar terbanyak KSRG SMP jika dibandingkan kabupaten/kota lainnya se-Indonesia. Ada 13 SMPN yang menjadi KSRG,” tegas Emi.

Disdikbuk merekomendasikan SMPN 7 Muara Kaman, SMPN 7 Muara Badak, SMPN 10 Loa Kulu, SMPN 2 Sangasanga, SMPN 2 Muara Kaman, SMPN 2 Tenggarong, SMPN 6 Loa Kulu dan SMPN 4 Tenggarong Seberang. Kemudian SMPN 3 dan 1 Tenggarong, SMPN 1 Sebulu, SMPN 5 Loa Janan. “Yang terbaru, SMPN 3 Kembang Janggut,” terangnya.

Emi yang juga Ketua Komunitas Belajar Kukar Pintar Idaman(KBKPI) ini menyebut sekolah yang direkomendasikan sebagai KSRG dilihat dari sisi sumber daya manusia mumpuni, sebaran wilayah, dan konektivitas internet.

“Kita yang rekomendasikan, tapi yang netapkan sekolah itu KSRG ya Google sendiri, bukan kami di Disdikbud,” tegasnya.

Syarat seleksi yang diberikan Google lumayan berat, mulai dari persentasi portofolio, modul mengajar, hingga sekolah imbas lain. Jika tidak lulus ujian, maka gagal menjadi KSRG.

“Belum lama ini, ada empat SMP yang sudah dipanggil oleh Google Indonesia, bagian dari penilaian KSRG,” pungkasnya.

Dosen FKIP Unikarta, Suid Saidi menilai sekolah Google adalah menyesuaikan kebutuhan perkembangan Teknologi Informasi )TI). Namun, pola pendidikan seperti kurang greget  jika melulu mengandalkan teknologi. “Memang wawasan lebih luas, tapi kemampuan literasinya malah lemah,” ucapnya.

Literasi lemah yang dimaksud Suidiadalah pelajar sudah tidak lagi memegang buku bacaan, tidak mencatat serta kunjungan ke perpustakaan yang tak lagi diminati. Efek negatifnya membuka sumber pengetahuan yang membahayakan.

“Yang ada hanya mengajar saja, transfer pengetahuan yang ada di Cromebook, tapi budaya mendidiknya jauh dari harapan. Tingkah laku siswa ada yang terkesan kurang baik,” jelasnya.

Kepala SMPN 3 Tenggarong, Sariyani mengakui setelah sekolahnya menjadi KSRG, pembelajaran lebih inovatif dan variatif. Siswa semakin senang belajar dengan pola baru, dengan teknologi IT satu siswa satu Chromebook.

“Kualitas guru-guru kami juga sudah sampai tingkatan level yang diinginkan Google. Fasilitas sarana dan prasara dipenuhi oleh Disdikbud,” jelasnya.(Andri)

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU

POPULER