HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Jajaran Polresta Samarinda menyayangkan masih banyak dijumpai anak-anak kecil dalam kerumunan peserta aksi demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dilakukan gabungan Aliansi Mahasiswa Kaltim Menggugat beserta kelompok buruh, di depan Gedung DPRD Kaltim, Kota Samarinda
Tidak hanya seusia SD hingga SMA. Bahkan, ada yang masih berusia PAUD turut “menonton” aksi demonstrasi tanpa ada rasa kekhawatiran.
Kepala Bagian Humas Polresta Samarinda, AKP Annisa Prastiwi mengatakan sejak beberapa waktu lalu, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan imbauan, baik melalui media sosial dan Binmas agar anak-anak tidak hadir atau berada di lokasi aksi unjuk rasa.
“Iya benar. Dari kerumunan massa (aksi demonstrasi,red) masih ada anak-anak. Sebenarnya ini sudah kami imbau dari Medsos, Binmas juga, bahwasanya anak-anak tidak boleh ikut dalam unjuk rasa,” terangnya pada awak media, Senin 12 Oktober 2020.
Untuk membendung keterlibatan anak-anak sekolah dalam aksi unjuk rasa, Polresta Samarinda bahkan telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Namun, apa dinyana, aksi unjuk rasa bak ibarat “madu mengundang lebah”, menarik rasa keingintahuan anak-anak. Mereka tidak merasa takut ada potensi kejadian yang mengancam keselamatan jiwanya.
“”Ini juga sudah kami sampaikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan kita sudah berkoordinasi juga. Kita menyayangkan adanya anak-anak yang masih datang,” ujarnya.
“”Anak-anak tersebut merupakan anak-anak dari warga sekitar Gedung DPRD Kaltim ini, mereka mungkin penasaran,” timpalnya.
Penulis: Ningsih
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim