HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Wakil Komandan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda Sunardi Siman mengatakan peristiwa kebakaran di kota Samarinda masih cukup tinggi, jika dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan di penghujung Januari 2021 ini, ada 3 kasus kebakaran pemukiman terjadi di Kota Tepian.
Dari data Disdamkar Samarinda, kasus kebakaran yang terjadi dalam periode Januari hingga Desember 2020 tercatat sebanyak 282 kasus kebakaran dengan berbagai penyebab.
Rinciannya, kebakaran yang terjadi di area pemukiman sebanyak 59 kasus, kebakaran lahan 87 kasus, kebakaran ruko/kios/gedung 13 kasus, rumah makan 3 kasus, kendaraan 7 kasus, tempat pendidikan 2 kasus, perusahaan/gudang 8 kasus, korsleting listrik 34 kasus, kebakaran sampah 39 kasus, kebocoran gas 10 kasus dan lain-lain 21 kasus.
Dari keseluruhan kasus kebakaran, Januari terjadi 20 kasus, Februari meningkat 35 kasus, Maret naik 47 kasus, April 47 kasus, Mei 18 kasus, Juni 13 kasus, Juli 14 kasus, Agustus turun menjadi 9 kasus, September kembali naik jadi 15 kasus, Oktober dan November masing-masing 21 kasus, Desember 22 kasus.
“Tertinggi terjadi di bulan Maret hingga April 2020. Penyebabnya kebakaran lahan masing-masing 23 kasus dan kebakaran sampah 17 kasus,” beber Sunardi Siman, Kamis 28 Januari 2021.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, hari Rabu 27 Januari 2021, petugas Damkar Samarinda telah evakuasi ular piton dan pemadaman kebakaran di dua lokasi berbeda.
Peristiwa pertama, Poko 6 Damkar Samarinda melakukan evakuasi terhadap ular piton di kawasan Jalan Kamboja RT 35, Kelurahan Rawa Makmur, Palaran sekira pukul 23.30 WITA tadi malam.
Peristiwa kedua, kebakaran kembali menimpa satu unit bangunan rumah makan milik Sopiannur, di kawasan Jalan Sultan Sulaiman Pelita 6 RT 18, Sambutan, sekira pukul 01.25 WITA tadi malam.
Diduga, api berasal dari korsleting listrik di warung tersebut. Akibatnya, bangunan yang terbuat dari kayu itu terbakar. Tak ada korban jiwa saat kejadian, diperkirakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Adapun, terkait evakuasi dan penyelamatan Tim Rescue Damkar Samarinda periode Januari hingga Desember 2020 mencatat, sebanyak 771 kasus.
Rinciannya, evakuasi ular 331 kasus, eksekusi sarang tawon 175 kasus, pohon tumbang 53 kasus, evakuasi sarang lebah 76 kasus, evakuasi orang tenggelam 1 kasus, evakuasi biawak 27 kasus, evakuasi monyet 3 kasus, pemotongan cincin 16 kasus, evakuasi orang terjepit 1 kasus, evakuasi kucing 24 kasus, evakuasi anjing 10 kasus, siaga banjir 13 kasus, penyemprotan 57 kasus dan lain-lain 4 kasus.
Penanganan pertolongan dan evakuasi dari gabungan kejadian per bulan, yaitu bulan Januari sebanyak 90 kasus, Pebruari 31 kasus, Maret 62 kasus, April 59 kasus, Mei 69 kasus, Juni 71 kasus, Juli 69 kasus, Agustus 72 kasus, September 61 kasus, Oktober 75 kasus, November 59 kasus dan Desember 53 kasus.
“Kasus penanganan dan evakuasi ini juga meningkat, hingga 771 kasus. Terbanyak eksekusi sarang tawon dan evakuasi ular,” pungkas Sunardi Siman.
Penulis : Ningsih
Editor: Amin