HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, membawa semangat baru bagi masyarakat, khususnya umat Konghucu. Bertempat di Klenteng Guang De Miao, Ketua Umat Konghucu Kota Balikpapan, Charles, mengungkapkan harapannya agar tahun ini menjadi tahun penuh berkah dan kemakmuran, seiring dengan doa yang dipanjatkan untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur.
“Tadi kami berdoa memohon berkah agar masyarakat Kaltim, khususnya Kota Balikpapan, mendapatkan yang terbaik, baik dalam bisnis maupun pekerjaan proyek,” ujar Charles di sela perayaan, Rabu (29/1).
Charles menaruh optimisme bahwa Tahun Shio Ular Kayu ini akan membawa perubahan positif, terutama dengan keunggulan Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN). “Kami yakin tahun ini bisa lebih baik. Pemindahan IKN memberikan potensi besar untuk perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Ketua Klenteng Guang De Miao, William Chandra, turut memberikan penjelasan mengenai makna elemen kayu yang menyertai shio ular tahun ini. Ia menjelaskan bahwa elemen kayu melambangkan pertumbuhan, inovasi, dan kemajuan.
“Elemen kayu membawa pesan untuk bergerak maju, meninggalkan hal-hal lama, dan menciptakan sesuatu yang baru demi hasil yang lebih baik,” terang William.
Namun, ia juga mengingatkan adanya potensi ketegangan karena elemen dasar ular adalah api, yang bila berpadu dengan kayu dapat memicu situasi memanas. “Saya berpesan kepada umat agar lebih sabar dan mengedepankan sikap mengalah dalam menghadapi berbagai situasi,” imbuhnya.
Dari perspektif bisnis, William menyebutkan bahwa tahun ini diprediksi menguntungkan bagi sektor-sektor tertentu yang berkaitan dengan elemen api dan tanah, seperti energi, teknologi, dan bisnis kuliner.
“Elemen kayu mendukung sektor seperti perkebunan, pertanian, dan industri berbasis kayu. Jadi, bagi mereka yang bergerak di bidang ini, peluang berkembang cukup besar,” jelasnya.
Namun, ia juga menekankan agar umat yang elemen dirinya tidak selaras dengan elemen tahun ini tidak berkecil hati. “Yang terpenting adalah selalu berusaha dan berdoa, serta percaya kepada Yang Maha Kuasa untuk memberikan rahmat-Nya,” pesan William.
Sejak pukul 23.00 WITA, umat Tionghoa mulai memadati Klenteng Guang De Miao untuk menjalani rangkaian ibadah perayaan Imlek. Prosesi dimulai dengan doa bersama, yang kemudian diakhiri dengan tradisi pembakaran kertas sembahyang di merana pembakaran kertas.
“Pembakaran kertas sembahyang ini adalah simbol sedekah untuk umat di dunia lain,” jelas William Chandra.
Artikel Asli baca di Antaranews.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim