HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yaqub mengaku kurang sependapat jika peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kaltim hanya dilakukan setelah Kaltim dipilih sebagai Ibukota Negara Nusantara.
“Saya kurang sependapat kalau kita baru berpikir peningkatan SDM setelah adanya IKN ini. Pemikiran ini muncul seperti seolah-olah kita ini kasihan,” ujarnya.
Menurutnya, justru seharusnya pengembangan dan peningkatan kualitas SDM di Kaltim harus dilakukan sejak jauh hari.
“Menurut saya, dengan belum adanya IKN pun kita harus memiliki SDM yang jauh lebih baik ditimbang yang lain. Kenapa? Karena kita punya kekayaan luar biasa,” katanya.
Politisi dari partai PPP ini mengaku sejak jauh hari pihaknya sudah mengingatkan pemerintah daerah untuk benar-benar memikirkan pengembangan kualitas SDM lokal Kaltim. Tapi yang terjadi justru yang dibahas adalahan masalah infrastruktur. Akibatnya, lanjut Rusman, ketika Kaltim diputuskan menjadi Ibukota Negara, pemerintah daerah menjadi kalang kabut untuk mempersiapkan SDM.
Rusman Yaqub juga mempertanyakan apa yang selama ini dilakukan pemerintah daerah dalam rangka peningkatan kualitas SDM, karena sertifikasi di Kaltim masih minim, termasuk tenaga asessor.
“Persoalannya selama ini apa yang kerjakan pemerintah? Saya sebelum adanya IKN sudah ingatkan, ayo kita pikir. Selama ini bicara IKN selalu bicara dengan infrastrukturnya, kita tidak pernah bicara pengembangan SDM. Saya tadinya pikir dengan IKN pindah harus ada pemikiran mendasar untuk peningkatan SDM lokal, seiring dengan pindahnya IKN, tapi sampai hari ini belum kita dapatkan,” pungkasnya. (Adv/Ningsih)