23.3 C
Samarinda
Tuesday, December 3, 2024

Google Indonesia Tanggapi Masalah Pemalsuan Data Akun Google Bisnis yang Menyerang Hotel dan Bisnis di Tanah Air

HEADLINEKALTIM.CO – Google Indonesia baru-baru ini memberikan tanggapan resmi mengenai maraknya kasus pemalsuan data pada akun Google Bisnis yang mengancam banyak hotel dan bisnis di seluruh Indonesia. Dalam pernyataan yang disampaikan melalui akun X (sebelumnya Twitter), Google Indonesia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengetahui masalah terkait informasi yang dipalsukan di akun bisnis dan tengah bekerja keras untuk menanganinya.

“Kebijakan kami dengan jelas menyatakan bahwa usulan perubahan dari pengguna harus berdasarkan informasi yang sebenarnya dan tim kami bekerja sepanjang waktu untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan,” ujar Google Indonesia dalam pernyataannya, dikutip Rabu (14/8/2024).

Google menyebutkan bahwa insiden ini disebabkan oleh masalah teknis yang berdampak pada perubahan informasi pada beberapa profil bisnis. “Kami mengalami masalah teknis yang berdampak pada perubahan informasi pada sejumlah profil bisnis dan telah menerapkan perbaikan untuk mencegah terjadinya perubahan yang salah lagi,” jelas pihak Google Indonesia.

Dalam upaya untuk memulihkan informasi yang akurat, Google Indonesia saat ini sedang berfokus pada pemulihan data yang benar dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Sementara itu, masalah ini telah menjadi perhatian utama, terutama bagi banyak hotel yang menjadi korban pemalsuan data.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sebelumnya melaporkan bahwa pemalsuan data ini telah menyerang sejumlah hotel di berbagai wilayah di Indonesia. Ketua Umum PHRI, Hariyadi BS Sukamdani, menyebutkan bahwa kasus ini terjadi di berbagai daerah, termasuk Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.

“Terjadi di sejumlah wilayah, tadi dilaporkan di Jawa Timur itu 92 hotel terdampak, Jawa Tengah 156 hotel, di Lampung delapan hotel, dan masih kita kumpulkan terus data-data di wilayah lainnya,” ungkap Hariyadi.

PHRI juga mengungkapkan rencana untuk melapor kepada pihak kepolisian, baik di tingkat nasional maupun daerah. Selain itu, manajemen hotel yang menjadi korban pemalsuan data diharapkan dapat memberikan informasi kepada publik melalui berbagai saluran, seperti media sosial dan situs web perusahaan, agar konsumen dapat berhati-hati saat melakukan reservasi.

Modus pemalsuan data yang dilakukan oleh pelaku siber melibatkan penggantian nomor telepon pada akun Google Bisnis hotel dengan nomor WhatsApp, serta pengubahan nomor rekening bank dan informasi lain terkait reservasi kamar. Praktik ini berpotensi menimbulkan penipuan bagi konsumen yang tidak waspada.

Di Jawa Tengah, misalnya, sudah ada 10 konsumen yang dilaporkan menjadi korban penipuan akibat tindakan pemalsuan data ini. PHRI mengimbau masyarakat agar selalu memeriksa saluran resmi hotel sebelum melakukan pemesanan untuk menghindari aksi penipuan.

Artikel Asli baca di liputan6.comO

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU

POPULER