HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Penanganan stunting menjadi fokus kerja Pemkab Kukar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes). Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.
Plt Kepala Dinkes Kukar, Kusnandar menyebut, telah dilakukan berbagai langkah atau upaya dalam menekan angka stunting. Salah satu upaya itu dengan meluncurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
“PMT pada anak, berjalan terus dari bulan November 2024,” sebut Kusnandar, belum lama ini.
Permasalahan gizi sering dianggap tidak penting oleh masyarakat. Padahal permasalahan gizi ini sangat serius dapat mempengaruhi pertumbuhan anak maupun dari fisik bahkan pola pikir anak.
“Melalui program itu, dinilai memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan gizi anak,” kata Kusnandar.
Dalam hal ini, pihaknya terus melakukan intervensi di beberapa wilayah Kukar yang dinilai terindikasi stunting. Melalui program tersebut akan memberikan makanan bergizi dengan formula khusus kepada anak anak.
Penanganan stunting ini tidak bisa dikerjakan sendiri. Namun, hal itu perlu kolaborasi yang baik, antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, sehingga sasaran yang terkonfirmasi stunting itu bisa lebih luas untuk ditangani.
“Kami bersinergi dengan OPD terkait, untuk mengatasi permasalahan stunting di Kukar,” ungkapnya
Berdasarkan data SSGI Kementerian Kesehatan bahwa angka stunting di Kukar terus alami penurunan. Hal itu menandakan penanganan stunting di Kukar telah berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Selanjutnya, pada 2022 kasus stunting di Kukar naik menjadi 27,1 persen dan 2023 lalu turun menjadi 17,6 persen. Sementara target pemkab Kukar terhadap penurunan stunting pada 2024 yakni dibawah 14 persen.(ADV91/Andri)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim