HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Sejak terjadinya pandemi COVID– 19, sejumlah gerai bisnis berjenama di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan memilih untuk menghentikan operasional sementara. Bahkan, beberapa diantaranya memilih untuk tutup atau putus kontrak.
Tercatat dari 58 tenant yang ada, tersisa 33 yang masih tetap beroperasi, baik kuliner maupun bisnis ritel. Kondisi ini dipicu oleh penurunan jumlah penumpang bandara yang cukup signifikan sehingga turut berimbas pada tingkat transaksi atau daya beli di gerai-gerai tersebut.
General Manager Bandara SAMS Sepinggan, Barata Singgih Riwahono mengatakan, kondisi tersebut sudah mulai tampak sejak awal terjadinya pandemi Bulan Juli merupakan awal dampak penutupan gerai bisnis.
“Sejak bulan April penurunan jumlah penumpang maskapai penerbangan mulai berdampak terhadap pemilik tenant di bandara. Pasalnya kondisi tersebut mempengaruhi tingkat penjualan mereka,” ujarnya.
“Tentunya relaksasi kami lakukan, seperti misalnya reschedule pembayaran kewajiban kami berikan kepada tenant, tapi dirasa masih kurang. Kami juga mempertimbangkan operasional kami, jadi ada batas yang kami bijaksanai disitu,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan sejak awal menerapkan konsep mal. Sejumlah tenant berjenama mengisi di terminal keberangkatan maupun kedatangan.
“Tapi kami harap dengan hubungan komunikasi yang tetap intens kami lakukan, kami update informasi kondisi terminal penumpang di bandara sehingga bisa jadi pertimbangan pelaku usaha untuk membuka kembali operasionalnya di bandara,” tutupnya.
Penulis: Iwan
Editor: MH Amal