22.6 C
Samarinda
Wednesday, January 22, 2025
Headline Kaltim

Cerita Petugas BPBD Selama Dua Pekan Berjibaku dengan Api di TPA Bukit Pinang

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA– Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang Jalan Pangeran Suryanata Kelurahan Bukit Pinang Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda berstatus siaga bencana terjadi selama dua pekan. Sejak Minggu 24 September 2023 lalu, warga sekitar dipaksa menghirup asap dari tumpukan sampah yang terbakar pada siang dan malam.

Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memberikan jangka waktu penanganan status bencana darurat hingga Selasa 10 Oktober 2023.

Selama dua minggu api terus menerus melalap TPA Bukit Pinang, Tim gabungan TNI, Polresta Samarinda, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda dan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda diterjunkan ke lokasi dan berjaga 24 jam. Mereka bersiaga agar nyala api tidak melebar dari lahan 5 hektare tersebut ke lahan dan pemukiman warga.

Petugas BPBD Kota Samarinda Nusa yang ditemui bercerita bahwa dalam menghadapi kebakaran TPA Bukit Pinang, petugas terkendala air saat permulaan kebakaran terjadi.

“Kita harus bergantian mengisi dengan jarak yang cukup jauh. Kalau saat ini sudah lebih baik karena statusnya sudah siaga bencana,” ujarnya kepada headlinekaltim.co di TPA Bukit Pinang, pada Senin 9 Oktober 2023.

BPBD Kota Samarinda bahkan harus membangun posko di bawah lokasi yang kerap terbakar. “Kita bangun tenda sangat dekat, kita bagi beberapa shift. Setiap shift ini akan berjaga seharian penuh karena walaupun kondisi kita lihat saat ini aman tapi setiap pengecekan dalam dua jam titik api kembali muncul,” katanya.

“Jadi kita tetap selalu berjaga,” sambungnya.

Dana, petugas BPBD Kota Samarinda lainnya menceritakan suka duka selama berjaga di TPA Bukit Pinang. Mereka harus mengakrabi bau yang menyengat sembari menikmati makanan demi menjaga stamina.

“Jatah makan dijaga dengan baik yang kita dapatkan, tiga kali sehari hingga 4 kali sehari,” ucapnya.

Kobaran api di TPA bukanlah persoalan sepele. Sebab, titik api terus menerus muncul sebab sampah di lokasi telah mengering dan memiliki kandungan gas yang mudah terbakar.

“Kalau malam asap akan lebih terlihat, juga kita temui mungkin dapat dikatakan seperti api abadi berwarna biru walaupun ukurannya kecil, ini terus menyala berwarna biru tanpa henti,” ujar Dana.

Situasi yang dihadapi para petugas memang memicu stres. “Kalau stres tentu karena kita di posko 24 jam dan melakukan kontrol lapangan, kita hadapi dengan bercanda dengan sesama petugas untuk melepaskan suntuk dan stres,” bebernya.

Driver Damkar Posko IX Ronnie Effendy mengaku berupaya dengan sangat maksimal dalam menghentikan meluasnya titik api yang perlahan melalap TPA Bukit Pinang.

“Setiap dua jam kita patroli. Kita membagi tim Damkar Posko IX saat ini dalam tiga regu yang setiap regunya berisikan lima orang,” ucapnya.

Walaupun tidak ada kendala yang signifikan, tetapi ia mengakui bahwa medan TPA Bukit Pinang bukanlah persoalan sederhana. “Lokasi ini medannya berbeda, naik dan turun yang sangat ekstrem. Selain itu, melewati tumpukan sampah untuk memadamkan api itu sangat menguras tenaga,” ucapnya kepada headlinekaltim.co di Kantor Damkar Posko IX Jalan Pangeran Suryanata Kelurahan Bukit Pinang Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda, pada Senin 9 Oktober 2023.

Ronnie juga membeberkan bahwa petugas Damkar Posko IX mendapatkan asupan makanan dengan baik dalam posko. “Kita makannya di atas sini (baca: di kantor), kalau di bawah udaranya sudah pasti tidak enak,” ucapnya dengan tertawa.

Babinsa Kelurahan Bukit Pinang Serda Hadi Sunoto mengungkapkan, sebanyak 220 personel TNI dikerahkan dalam membantu pemadaman TPA Bukit Pinang.

“Kita terjunkan 220 personil TNI. Kita bagi juga tiga shift,” ucapnya di Pos Komando Tim Gabungan, pada Senin 9 Oktober 2023.

Pos Komando Tim Gabungan memberikan asupan logistik petugas untuk dapat memenuhi nutrisi. “Alhamdulillah kalau makan kita selalu tepat waktu, kemudian baik relawan atau RT setempat saling bahu membahu untuk masalah logistik. Alhamdulillah juga, suplemen juga bisa kita lihat ada C1000 dan vitamin ada untuk menunjang kegiatan kita yang kebetulan cuaca sangat-sangat ekstrem,” bebernya.

Keperluan medis petugas dapat terpenuhi dengan layanan Dokter On Call (DOC). “Dari program Bapak Wali Kota Samarinda seperti DOC tersebut, sangat bermanfaat. Kita jika membutuhkan layanan medis saat bertugas di sini, tinggal menghubungi DOC akan langsung datang,” ucapnya.

Ia berharap kerja sama warga untuk meminimalisir kebakaran di TPA Bukit Pinang. “Sebaiknya kita sebagai masyarakat Kota Samarinda dapat melakukan pembuangan di tempat baru yang ada di Sambutan. Kalau tetap di lakukan disini takutnya akan menumpuk dan menimbulkan api baru walaupun kalau penyelesaiannya selama ini tidak ditimbun dengan tanah atau diurai dengan alat berat saya rasa kemungkinan besar masih akan terjadi kebakaran,” pungkasnya. (Erick/Misfan)

- Advertisement -
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1321/DP-Verifikasi/K/XI/2024

Populer Minggu Ini

Ekowisata Kampung Rotan Long Beliu, Perkuat Ekonomi Masyarakat Lokal

HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Ekowisata Kampung Rotan Long Beliu,...

Formasi CPNS 2025: Peluang Emas bagi Lulusan SMA

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)...

Kemenag Kaltim Pastikan Kelancaran Ibadah Haji 2025: Dari Dokumen hingga Pembinaan Fisik

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag)...

Penyebab Kebakaran Hutan Pacific Palisades di Los Angeles: Api Meluas, Ribuan Penduduk Mengungsi

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Kebakaran hutan besar melanda distrik...

Mayjen TNI Rudy Rahmat Nugraha Jabat Pangdam VI/Mulawarman, Tri Budi Jadi Sekjen Kemhan RI

HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Mayjen TNI Rudy Rahmat Nugraha resmi...

Tag Populer

Terbaru