HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Pendataan penduduk miskin di Kota Samarinda hingga saat ini terus dilakukan. Pasalnya, pascapandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama kurang lebih 2 tahun berdampak terhadap penurunan ekonomi para pekerja dan pelaku usaha kreatif.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dengan bertahap melonggarkan pembatasan sosial seiring menurunnya kasus pandemi dan target minimal vaksinasi 80 persen.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan sudah meminta Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda untuk berkoordinasi dengan Dinas Penduduk dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
“Dalam waktu dekat BPS Samarinda akan melaksanakan kegiatan bersama dengan Disdukcapil Samarinda. Saya diminta kesediaan untuk membuka,” ungkap Andi Harun usai menggelar audiensi bersama Badan Pusat Stastik (BPS) Samarinda. Kamis 16 Juni 2022.
Selain itu, Andi Harun menyebutkan BPS Samarinda sudah melaporkan rencana pelaksanaan sensus lanjutan. Sebelumnya tertunda lantaran pandemi Covid – 19.
“Saya juga menyampaikan, diskusi kemungkinan bekerja sama dengan BPS untuk konsolidasi data penduduk miskin,” sebutnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim itu menilai data BPS basis datanya adalah sensus. Dia menginginkan betul – betul data entri BPS by name by adress, sehingga penanganan kemiskinan bisa terukur dan program tepat saasaran.
“Program menyangkut langsung kebutuhan penanggulangan kemiskinan,” ucapnya.
Dia berharap dalam waktu dekat ada respon karena di satu sisi BPS sebagai pelaksana sensus penduduk dan ekonomi skala nasional . Sementara, pendataan by name by address butuh dana. Jika BPS tidak ada alokasi dana, wali kota menyanggupi pembiayaan melalui APBD jika BPS bisa bekerja sama .
“Petugas BPS memiliki tenaga yang terlatih dan terdidik untuk melakukan itu. Sementara pemkot butuh percepatan data itu agar setiap pembahasan APBD dan perumusan kebijakan berbasis penduduk miskin. Sehingga penanggulangan penduduk miskin setiap tahunnya bisa terukur dan programnya tepat sasaran,” harapnya.
“Targetnya melakukan pengurangan warga miskin. Makanya data dari BPS ini penting buat kami. Biar tahu dimana tempat tinggalnya agar program tepat sasaran,” tutupnya.
Penulis: Riski