HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Kukar Baharuddin Demmu menerima banyak keluhan warga yang bermukim di Gang Famili 1, Kelurahan Loa Kulu, Kecamatan Tenggarong, Kukar terkait aktivitas kapal ponton dan kapal pengangkut batu bara.
Kapal perusahaan batubara yang beraktivitas di sungai dinilai warga sangat membahayakan nelayan saat menangkap ikan di perairan Sungai Mahakam.
Dirinya pun berjanji akan segera memanggil instansi terkait untuk meminta masalah tersebut dapat ditindaklanjuti dan mendapatkan solusi.
Seorang warga, Yudi mengatakan persoalan tersebut terjadi setelah diberlakukannya jadwal jam buka tutup kapal ponton yang melintas di perairan Sungai Mahakam wilayah Kabupaten Kukar, yakni sejak pukul 17.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita.
Nelayan juga mengeluhkan, jarak kapal ponton yang berdekatan di saat bersamaan waktu nelayan menangkap ikan. Yudi mengeluhkan, tentang resiko yang harus dihadapi nelayan saat menangkap ikan.
“Mereka bermesin laju, kita hanya pakai dayung tangan. Perahu kota kecil dan sudah ada yang tidak layak pakai. Kalau sempat berhenti, nanti akan tertarik mata pancing kita,” keluhnya.
Menanggapi hal tersebut, Baharuddin Demmu mengatakan, seharusnya jarak antara kapal ponton satu dengan kapal ponton lainnya diatur jaraknya, sehingga tidak saling mengganggu aktivitas nelayan.
Terutama di waktu padatnya nelayan mencari ikan. Untuk itu, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan instansi terkait guna membahas masalah tersebut.
“Hal ini sebenarnya bisa difasilitasi oleh DPRD Kaltim. Kami akan mengadakan pertemuan yang dihadiri Dishub Kukar, KSOP Kukar, Dinas Perikanan dan Kelautan Kukar bersama perwakilan nelayan,” katanya. (Advetorial)
Penulis : Ningsih
Editor: Amin